Awas, Pencuri di Kereta Api Pakai Alat Setrum

KBR68H, Cirebon – Penumpang kereta api (KA) harus lebih hati-hati terkait barang-barang berharga yang dibawa. Pasalnya, seorang pelaku pencurian di dalam KA Senin kemarin (17/3) diamankan setelah terbukti melakukan aksinya dengan menyamar sebagai penumpang.

Pelaku pencurian, RS (32 tahun) warga Solo Jawa Tengah, bahkan membekali diri dengan senjata tajam (sajam) dan alat setrum yang diduga digunakan dalam aksinya. RS dibekuk Polisi Khusus KA (Polsuska) setelah sejumlah penumpang KA 33 Bima relasi Surabaya-Jakarta melaporkan kehilangan benda berharganya.

Menurut Humas PT KA Daop 3 Cirebon Suprapto, pihaknya menerima laporan penumpang yang telah kehilangan satu unit telepon genggam merk Samsung. Laporan itu membawa pihaknya pada kesaksian penumpang lain yang mengaku melihat aksi RS.

“Ada penumpang lain yang melaporkan telah melihat aksi RS mengambil handphone itu saat korban tertidur,” jelasnya saat ditemui di Stasiun Besar Cirebon, Selasa (18/3).

Mendengar kesaksian itu, Polsuska memastikannya dengan menggeledah tas milik RS yang diduga tersangka. RS terbukti telah mencuri setelah petugas menemukan barang yang dicari dari dalam tasnya.

Selain telepon genggam yang dilaporkan hilang, petugas juga menemukan sembilan unit handphone lain, satu unit laptop, uang tunai sekitar Rp 10 juta, sebilah belati, serta sebuah alat setrum. Tersangka sendiri langsung diamankan ketika tengah berada di gerbong kereta makan.”Sepertinya RS ini spesialis pencuri di dalam KA,” imbuhnya.

Saat diinterogasi, RS berdalih sebagai penjual handphone bekas di Jakarta yang dibelinya dari Solo. Namun rupanya, dua penumpang lain juga melaporkan kehilangan barang yang sama, bahkan salah satu handphone diketahui milik seorang pramusaji KA tersebut.

“Para korban pencurian rata-rata turun di Stasiun Gambir Jakarta, jadi barang bukti dan tersangka ikut diamankan sampai Jakarta dengan pengawalan tambahan dari petugas Polsuska Daop 3 Cirebon,” terangnya.

RS sendiri diketahui menyamar sebagai penumpang dari Stasiun Solo Balapan menuju Stasiun Gambir Jakarta. Di tengah perjalanannya aksi pelaku ketahuan sehingga ia tak sempat melancarkan aksinya.

Atas kejadian itu, pihaknya mengimbau penumpang lebih berhati-hati menjaga barang bawaannya. Sementara itu, seorang penumpang KA Maman (29 tahun) meminta PT KA melakukan semacam tindakan antisipasi penumpang yang berniat jahat.

“Misalnya razia atas bawaan penumpang dan melarang sajam atau benda-benda membahayakan lainnya dibawa dalam KA,” tuturnya. (Frans C. Mokalu)

Sumber: Suara Gratia
Editor: Anto Sidharta