KBR68H, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen meminta Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya untuk tidak mencairkan anggaran bagi wartawan. Koordinator Divisi Etik AJI Willy Pramudya beralasan, anggaran untuk jurnalis melanggar kode etik.
"Sangat tidak etis, pemerintah menganggarkan kegiatan pers, ketika pemerintah mengadakan kegiatan lalu pemerintah meliput, pers mendapat imbalan, itu suatu kekeliruan. Ketika bertugas, meliput apapun, itu semua urusan untuk biaya peliputan ditanggung perusahaan media tempat ia bekerja," ujar Koordinator Divisi Etik AJI Willy Pramudya ketika dihubungi KBR68H, Kamis (27/3),
Koordinator Divisi Etik AJI Willy Pramudya meminta Gubernur NTT meniru Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar menghapuskan anggaran untuk memberi uang pada jurnalis. (Baca: Di NTT, Pemprov Biayai Peliputan 85 Wartawan Lokal)
Sebelumnya, pemerintah NTT menganggarkan Rp 0,5 miliar untuk membayar pada media. Anggaran itu untuk membayar biaya iklan dan jurnalis 85 media massa.
Editor: Pebriansyah Ariefana
AJI Minta Pemerintah NTT Hapus Anggaran untuk Jurnalis

NUSANTARA
Kamis, 27 Mar 2014 20:03 WIB


PWI, wartawan, sogok, Kupang
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai