Bagikan:

Warga Jambi Tolak Proyek Jalan Layang

Rencana pembangunan Jalan Layang atau Fly Over di kawasan Tugu Juang Kota Baru oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi masih terganjal soal pembebasan lahan. Fly Over ini akan memakan lahan warga sekitar 2 hingga 3 meter di kiri dan kanan jalan.

NUSANTARA

Jumat, 22 Mar 2013 17:35 WIB

Warga Jambi Tolak Proyek Jalan Layang

jambi, jalan layang

KBR68H, Jambi- Rencana pembangunan Jalan Layang atau Fly Over di kawasan Tugu Juang Kota Baru oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi masih terganjal soal pembebasan lahan. Fly Over ini akan memakan lahan warga sekitar 2 hingga 3 meter di kiri dan kanan jalan.

Pertemuan antara warga dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi, yang difasilitasi oleh Pemkot Jambi itu, juga menemui jalan buntu. Menurut warga, pembangunan Fly Over bukan merupakan solusi untuk mengatasi kemacaten.

Pada pertemuan Kamis (21/3/13) kemarin, warga yang lahannya terkena dampak pembangunan Fly Over umumnya keberatan dengan rencana tersebut. Selain ganti rugi lahan tidak sesuai, warga berasumsi Jalan Layang juga tidak akan mengurangi kemacetan di kawasan tersebut. Justru dikhawatirkan Fly Over akan berdampak negatif terhadap bisnis mereka

Selain itu, warga juga mengaku sangat kecewa dengan kinerja Dinas PU karena dianggap tidak profesional. “Beberapa kali ganti rugi, yang rugi itu malah warga,” kata salah seorang warga pada pertemuan di Ruang Pola Kantor Walikota Jambi.

Dalam rapat yang dipimpin oleh Asisten I Setda Kota Jambi, Saiful Huda sempat ditanya mengenai harga ganti rugi, wilayah mana yang disebut NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) Rp 802.000/ meter2, dan ada juga yang hanya Rp.503.000/ meter2.

Namun dalam pertemuan itu, warga menolak untuk menyetujui nilai ganti rugi sebelum adanya penjelasan dari tim teknis yang melaksanakan pembangunan. Ada pula warga yang meminta harga bukan berdasarkan NJOP, melainkan berdasarkan nilai ekonomisnya. Dikatakannya, harga Rp.802 ribu/ meter2 dianggap jauh dari harga pasaran, karena harga setumbuk tanah kawasan Tugu Juang sudah hampir Rp.250 juta.

Akhirnya, pertemuan tersebut ditutup tanpa ada kesepakatan, baik mengenai angka ganti rugi maupun dukungan masyarakat terhadap rencana tersebut. Satu saja yang disepakati, pertemuan akan dilanjutkan beberapa waktu yang mendatang.

Sejumlah Staf PU Provinsi yang diminta komentarnya tidak mau memberikan tanggapan, “Tak layak saya beri komentar, langsung ke Kabid saja,” ucap salah seorang pegawai PU langsung pergi.

Sementara itu, Syaiful Huda mengakui memang belum ada titik temu dalam pertemuan tersebut. Terkait semakin sempitnya lahan parkir ruko di wilayah Tugu Juang itu, yang bahkan nyaris tak memiliki lahan parkir.

Mengenai anggaran, Syaiful Huda mengaku tidak mengetahuinya secara pasti. Namun menurutnya, secara koordinatif antar pihak, anggaran tetap disediakan oleh Pemprov. Ketika ditanya andai masyarakat menolak melepaskan lahannya, “Kita jangan berandai-andai, kita cari yang positif,” pungkasnya.

Sumber: Radio Jambi FM

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending