KBR68H, Kendari- Warga sejumlah desa di Laeya,Konawe Selatan, Kendari menggelar pertemuan dengan anggota DPRD membahas solusi sengketa lahan antara warga desa dan pihak perusahan PT.Kapas Indah. Lahan warga desa yang telah diduduki selama bertahun-tahun itu diklaim secara sepihak oleh perusahaan perkebunan PT. Berdikari yang merupakan anak cabang PT. Kapas Indah.
Pertemuan bersama antara warga 7 desa di kecamatan laeya bersama anggota DPRD di Balaidesa Ambesea ini untuk mencari solusi terbaik atas sengketa lahan seluas 2.932 hektar. Lahan tersebut sebelumnya pernah dikuasai PT. Kapas indah sebagai areal perkebunan, yang membentang mulai dari kelurahan Ambolodangge, desa Lambakara, desa Ambesea, desa Lalonggombu,desa Aoreo dan desa Kaidi.
Lahan tersebut kemudian diduduki warga pasca perusahan PT.Kapas indah gulung tikar tahun 2005 lalu. Belakangan muncul PT.Berdikari yang mengklaim lahan tersebut sebagai milik mereka, dengan dasar perusahaan itu adalah anak cabang PT. Kapas Indah.
Hal ini spontan menimbulkan protes dari warga desa yang mengklaim lahan tersebut sebagai tanah leluhur mereka terlebih di kawasan tersebut sudah dipadati pemukiman warga.
Ketua DPRD Konawe Selatan Ansyari Tawulo menegaskan, dalam pertemuan bersama pihak BPN beberapa waktu lalu,kawasan yang ditempati warga saat ini pernah diserahkan kepemilikannya kepada warga setempat oleh perusahan Pt. Kapas Indah.
Sumber: Radio Swara Alam Kendari
Warga Desa di Kendari Protes Lahannya Diserobot Perusahaan
Warga sejumlah desa di Laeya,Konawe Selatan, Kendari menggelar pertemuan dengan anggota DPRD membahas solusi sengketa lahan antara warga desa dan pihak perusahan PT.Kapas Indah.

NUSANTARA
Rabu, 27 Mar 2013 11:54 WIB


sengketa lahan, kendari
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai