KBR68H, Cirebon - Umat Hindu di Cirebon menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1935 besok (12/03) dengan berbagai rangkaian kegiatan. Ini dilakukan umat Hindu di Pura Jati Pramana di Jl. Bali No. 04 Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon.
Sejak hari Jumat lalu, mereka sibuk membuat dan merangkai bermacam perlengkapan peribadatan mulai dari sesajian (caru) hingga beragam penganan untuk arak-arakan. Karena tiga atau dua hari sebelum Hari Raya Nyepi umat Hindu melakukan penyucian dengan melakukan upacara Melasti atau Melis. Segala sarana persembahyangan yang ada di Pura (tempat suci) diarak ke pantai atau danau, karena laut atau danau adalah sumber air suci (Tirta Amerta) berfungsi untuk menyucikan segala leteh (kotor) di dalam diri manusi dan alam. Setelah itu, sehari sebelum Nyepi mereka melaksanakan upacara Buta Yadnya, agar Sang Buta Raja, Buta Kala, dan Batara kala tidak mengganggu umat.
Besok (12/3) pada pinanggal pisan, sasih kedasa (tanggal 1, bulan ke-10), tibalah Hari Raya Nyepi yang sesungguhnya. Pada hari ini suasana seperti mati, tidak ada kesibukan aktivitas seperti hari biasa. Pada hari ini mereka melaksanakan “Catur Brata”. Penyepian yang terdiri dari amati geni (tidak menggunakan alat penerangan), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Rangkaian terakhir dari perayaan Tahun Baru Saka adalah hari Ngembak Geni yang jatuh pada tanggal 4 April mendatang. Pada hari ini Umat Hindu melakukan Dharma Shanti dengan keluarga besar dan tetangga, mengucap syukur, saling maaf-memaafkan satu sama lain untuk memulai lembaran tahun baru yang bersih.
Sekretaris Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Wilayah III Cirebon, I Dewa Made Budiana mengatakan, upacara Melasti tidak melakukan arak-arakan ke laut karena di Pura Agung Jati Pramana terdapat sumber mata air. Arak-arakan ini akan dilakukan di sekitar Pura yang dihadiri 300-an umat Hindu dari wilayah Cirebon (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan).
Ia melanjutkan, selama hari Raya Nyepi umat Hindu melakukan Catur Brata dirumah masing-masing. “Mereka tidak melakukan kegiatan apapun, sekaligus mengintrospeksi diri untuk menjadi lebih baik dikemudian hari,” jelasnya. Ia menambahkan, rangkaian upacara Hari raya Nyepi di Cirebon dilaksanakan tidak seperti di Bali, karena disesuaikan dengan adat setempat tetapi tidak mengurangi makna dari upacara itu sendiri. “Karena Hindu memiliki konsep yang fleksibel disebut Desa Kala Patra, jadi di masing-masing daerah bisa menyesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat,” tutur Dewa Made. Ia menambahkan, selama satu tahun ini banyak hal yang diambil dari alam untuk menopang kehidupan manusia, di Hari Raya Nyepi Umat Hindu memiliki upacara untuk melestarikan hubungan antara manusia dengan alam.
Sumber: Radio Suara Gratia
Umat Hindu Cirebon Sambut Hari Raya Nyepi
Umat Hindu di Cirebon menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1935 besok (12/03) dengan berbagai rangkaian kegiatan. Ini dilakukan umat Hindu di Pura Jati Pramana di Jl. Bali No. 04 Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon.

NUSANTARA
Senin, 11 Mar 2013 17:00 WIB


Umat Hindu Cirebon, Nyepi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai