Bagikan:

TVRI Gorontalo Laporkan Kasus Perusakan ke Polisi

KBR68H, Jakarta - TVRI Gorontalo bakal melaporkan insiden perusakan dan pendudukan stasiun TV Nasional itu ke kepolisian.

NUSANTARA

Kamis, 28 Mar 2013 12:47 WIB

Author

Ade Irmansyah

TVRI Gorontalo Laporkan Kasus Perusakan ke Polisi

TVRI, Gorontalo, pendudukan, perusakan

KBR68H, Jakarta - TVRI Gorontalo bakal melaporkan insiden perusakan dan pendudukan stasiun TV Nasional itu ke kepolisian. Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Gorontalo, Zaenal Achmad mengatakan, pihak TVRI akhirnya berani melaporkan peristiwa tersebut setelah mendapat dukungan keamanan dari organisasi wartawan dan TVRI Pusat. Tindakan itu diduga dilakukan oleh pendukung calon wali kota Gorontalo Adhan Dambea dan Inrawanto Hasan.

“Kita akan datang lagi, rencana besok bersama-sama dengan kawan-kawan dari Aji dan IJTI akan melaporkan. Dan kita juga akan sama-sama dengan pihak TVRI karena mereka sesuai dengan pembicaraan kita semalam dengan kepala TVRI mereka akan melapor. Kalo mereka enggan untuk melapor untuk memproses hukum, nah sekarang sesuai pembicaraan kita semalam mereka akan melapor ke Polres gitu. Sebelumnya mereka enggan untuk melapor karena mungkin takut, kepala TVRI takut, gimana, tapi semalam juga kepala tim TVRI dari Jakarta juga sudah datang kesini sudah ngobrol dan akhirnya mereka mau melapor," kata Zainal kepada KBR68H.

Sebelumnya Senin malam, massa pendukung pasangan calon Wali Kota Gorontalo Adhan Dhambea-Idrawanto Hassan menyerang kantor TVRI Gorontalo. Penyerangan itu diduga akibat pemberitaan TVRI tentang putusan PTUN soal keabsahan pencalonan Adhan-Idrawanto.

Dalam penyerangan itu mereka menuntut TVRI untuk meminta maaf atas pemberitaan tersebut. Selain menduduki kantor TVRI, massa juga memukul, mengintimidasi dan merampas peralatan kerja jurnalis yang meliput kejadian itu.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending