Tingkatkan Produksi, Papua Butuh Badan Penyuluhan Pertanian

KBR68H, Jayapura – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua Anna Sawai mengatakan, guna mengantisipasi terjadinya bencana kelaparan terutama di wilayah Pegunungan Tengah dibutuhkan ketahanan pangan yang kuat.

Ia mengakui, selama ini kendala yang dihadapi adalah kurangnya tenaga pendampingan atau penyuluh pertanian di lapangan. Karena memang, sampai saat ini Papua belum memiliki Badan Penyuluhan Pertanian. Padahal, kata dia, potensi komoditas pertanian dan tanaman pangan di Papua cukup besar.

“Tingkat Provinsi badan penyuluh pertanian itu tidak ada. Oleh karena itu kita sedikit pincang dalam pendampingan pada tingkat di lapangan atau petani. Karena kalau tekhnis budidaya saya pikir petani mereka sudah memahami dengan baik. Petani kita membaca buku dan sebagainya, tetapi harus begitu menurut saya karena ketika ada pendampingan mereka akan terbantu,” kata Anna Sawai.

Anna Sawai menjelaskan, selain membutuhkan tenaga penyuluh pertanian, secara tekhnis yang perlu dilakukan adalah penyediaan lumbung pangan di setiap Distrik, sehingga para petani dan masyarakat bisa sejahtera dan tidak kekurangan pangan.

“Selama ini memang ketersediaan lumbung pangan di beberapa kabupaten khususnya di wilayah pegunungan belum maksimal. Hal itu karena faktor tenaga pendampingan yang memang terbatas,” jelasnya.

Ia berharap, pihaknya bersama pemerintah Provinsi, pemerintah setiap kabupaten serta dinas terkait bisa terus memantapkan sinkronisasi program guna meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan pangan.

Komoditas unggulan pertanian dan tanaman pangan di Papua antara lain, jagung, kedelai, ubi jalar, sayur sayuran dan bumbu bumbuan. (Andi Iriani)

Sumber: Swara Nusa Bahagia