KBR68H, Jakarta - Para sopir Bajaj Jakarta mengeluhkan pendapatan yang akan menurun jika Bajaj harus parkir di pangkalan. Perwakilan Pengelola Koperasi Bajaj, Marau Hasibuan mengatakan, pendapatan sopir akan terpangkas untuk ongkos pribadi dari rumah menuju pangkalan. Karena itu dia meminta Pemprov DKI membatalkan kebijakan Bajaj mempunyai pangkalan.
"Nggak bisa, buka lingkungan menyamakan program Bajaj pull-nya di mana-mana. Nggak bisa itu. Tapi ya nggak bisa, pull-nya di mana-mana. Di ujung berung sana, sopirnya ada di Pulogadung. Besok-besok kompornya akan hilang itu. Kasihan sopir yah," kata Marau di Kantor Balaikota Jakarta, Jumat (1/2).
Perwakilan pengelola korperasi Bajaj, Marau Hasibuan juga memprotes proses lelang operator Bajaj di Jakarta. Dua perusahaan operator Bajaj terpilih dengan lelang tertutup. Operator ini menyediakan pangkalan Bajaj dan mengurus sistem operasinya sama seperti sistem taksi.
Marau mengatakan kumpulan koperasi Bajaj akan menggugat proses lelang itu untuk dibatalkan. Sebelumnya, Pemprov DKI mengeluarkan kebijakan Bajaj mempunyai pangkalan agar transportasi Jakarta tertib dan jauh dari tindak kejahatan.
Supir Bajaj Protes Harus Parkir di Pangkalan
Para sopir Bajaj Jakarta mengeluhkan pendapatan yang akan menurun jika Bajaj harus parkir di pangkalan. Perwakilan Pengelola Koperasi Bajaj, Marau Hasibuan mengatakan, pendapatan sopir akan terpangkas untuk ongkos pribadi dari rumah menuju pangkalan. Kare

NUSANTARA
Jumat, 01 Mar 2013 14:29 WIB

transportasi, jakarta, bajaj
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai