Sampah masih menjadi persoalan serius di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Jumlahnya terus meningkat dari waktu ke waktu. Dari sebelumnya 1.250 menjadi 1.650 meter kubik per hari. Sementara Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Cipeucang di Kecamatan Setu sampai saat ini belum maksimal dioperasikan,mengingat masih banyak kendala yang di hadapi Pemkot Tangsel untuk pembebasan lahan.
Selain itu keberadaan TPST Cipeucang dipersoalkan warga dan aktivis lingkungan, karena air lindi (air rembesan dari sampah) sudah mengalir ke pemukiman warga dan Sungai Cisadane. Direktur Eksekutif Wahana Hijau Fortuna Romly Revolvere, mendesak Pemerintah Kota Tangerang Selatan agar membuat instalasi pengolahan air lindi.
Menurut seorang warga di sekitar lokasi TPST Cipeucang, Zulfikar, memang benar air lindi itu mengalir ke Sungai Cisadane. “Air lindi juga mencemari air warga, dan menimbulkan bau tak sedap,” ujar Zulfikar.
Masalah sampah juga terjadi di Kota Bandung. Menurut Kepala Dinas Kebersihan Kota Bandung Cece Iskandar, tumpukan sampah di beberapa TPS (tempat pembuangan sementara) belum bisa diangkut, karena tidak beroperasinya alat berat di TPA (tempat pembuangan akhir) Sarimukti. Cece mengakui, jumlah TPS di Kota Bandung saat ini masih kurang. Idealnya terdapat satu TPS untuk tiap 10.000 penduduk, dengan jumlah penduduk Kota Bandung mencapai 2,4 juta jiwa, setidaknya dibutuhkan 240 TPS. “Saat ini baru ada 163 TPS, dan itu memang belum ideal,” ujar Cece
Sampah di Tangsel dan Bandung Belum Teratasi
Sampah masih menjadi persoalan serius di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Jumlahnya terus meningkat dari waktu ke waktu. Dari sebelumnya 1.250 menjadi 1.650 meter kubik per hari.

NUSANTARA
Senin, 11 Mar 2013 15:33 WIB


sampah
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai