Bagikan:

Saksi Minim, Polisi Sulit Ungkap Pelaku Penyerangan Warga Timika

Polisi terus memburu pelaku penyerangan yang menewaskan enam orang pendulang emas tradisional, di Kwamki Lama area PT. Freeport Indonesia, Timika Papua dalam sepekan terakhir ini.

NUSANTARA

Kamis, 21 Mar 2013 11:10 WIB

Author

Andi Iriani

Saksi Minim, Polisi Sulit Ungkap Pelaku Penyerangan Warga Timika

timika, penyerangan

KBR68H, Jayapura – Polisi terus memburu pelaku penyerangan yang menewaskan enam orang pendulang emas tradisional, di Kwamki Lama area PT. Freeport Indonesia, Timika Papua dalam sepekan terakhir ini.
 
Wakil Kepala Kepolisian Papua, Paulus Waterpauw mengaku, pihaknya kesulitan dalam mengumpulkan bukti bukti dan saksi. Sebab korban selamat maupun warga setempat enggan diperiksa.

“Dengan berdasarkan laporan polisi dan dari para korban masing masing, kemudian kita kumpulkan bukti bukti kita terus mencari para pelaku itu. Jadi ya, saya pikir langkah yag perlu kita lakukan bersama adalah upaya membangun sebuah komunikasi. Justru kami sangat mengharapkan bantuan dari masyarakat yang memang mengalami kekerasan kekerasan itu,” ungkap Waterpauw.

Wakil Kepala Kepolisian Papua, Paulus Waterpauw mengaku, sudah menurunkan tim penyidik dan intelijen untuk memback up Kepolisian Mimika dalam proses penyelidikan penyidikan. Disamping itu upaya negosiasi terus dilakukan dengan kedua belah pihak. Baik warga yang diduga melakukan penyerangan maupun keluarga para korban. Dia menambahkan, hingga saat ini lokasi kejadian sudah dijaga oleh aparat Kepolisian dibantu TNI setempat.

Sebelumnya, pada 15 Maret lalu terjadi penyerangan terhadap beberapa orang pendulang emas oleh sekelompok warga yang tinggal di area pendulangan. Penyerangan itu diduga karena warga setempat menuding para pendulang tersebut sering mencuri ternak peliharaan mereka. Dalam penyerangan itu satu orang tewas, dan dua lainnya luka luka. Selang beberapa hari kemudian, penyerangan kembali terjadi dan menewaskan lima pendulang lainnya. Para korban tewas dengan luka panah dan bacokan di sekujur tubuh mereka.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending