Bagikan:

Ribuan Warga Jawa di Timika Demo Tuntut Ungkap Pembunuhan

Ribuan warga yang mengatasnamakan Forum Pemuda Jawa Kabupaten Mimika, Papua pagi tadi berunjuk rasa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika.

NUSANTARA

Rabu, 20 Mar 2013 18:04 WIB

Author

Bumi Mimika

Ribuan Warga Jawa di Timika Demo Tuntut Ungkap Pembunuhan

Ribuan Warga Jawa di Timika

KBR68H, Timika - Ribuan warga yang mengatasnamakan Forum Pemuda Jawa Kabupaten Mimika, Papua pagi tadi berunjuk rasa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika. Mereka menuntut Kepolisian Mimika mengungkap dan mengadili pelaku pembunuhan warga Jawa bernama Fitron yang berkerja sebagai pendulang tradisional di Kwamki Lama area PT Freeport Indonesia, 15 Maret lalu.

Salah satu Koordinator Aksi, Suryadi mengatakan, perbuatan pelaku sangatkan tidak manusiawi karena karena Fikron dibunuh dengan sangat keji. Untuk itu, Ia meminta Kepolisian Mimika harus berani mengungkap dan membawa pelaku ke Meja Pengadilan untuk dihukum seberat-beratnya.

"Kami beri waktu selama seminggu untuk kepolisian menangkap pelaku, kalau tidak, kamu yang akan bentindak untuk mencari para pelaku ini," ungkap Suryadi.

Menurut Suryadi, telah banyak kasus-kasus kriminal yang selama ini menimpa masyarakat Jawa di Timika, namun pihak kepolisian belum mampu mengungkap siapa pelakunya.

Ia mengancam akan membawa massa yang lebih banyak lagi, apabila sampai batas waktu yang telah ditentukan belum ada jawaban dari tuntutan mereka.

Sementara itu, Ketua DPRD Mimika Trifena Tinal mengatakan, dewan mengutuk pelaku pembunuhan ini karena sangat tidak berperikemanusiaan.

"Kami berharap masyarakat Jawa bersabar, karena proses penyelidikan sedang dilakukan oleh Polisi", jelasnya.

Ia menambahkan, dewan akan mencari waktu yang tepat untuk mengumpulkan para kepala suku, tokoh agama dan semua yang berkepentingan untuk membahas apa yang menjadi tuntutan masyarakat.

"Dengan kita kumpul dan bicara saya mengharapkan ada solusi sehingga persoalan ini tidak berlarut-larut karena sangat mengganggu aktifitas masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, dalam sepekan terakhir terjadi pembunuhan terhadap 6 warga yang berprofesi sebagai pendulang emas tradisional di area PT Freeport Indonesia.

Pihak Kepolisian Mimika mengaku masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus ini, namun terkendala dengan saksi, karena tidak ada yang melihat secara langsung. (Spedy Paereng).

Sumber: Bumi Mimika

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending