Bagikan:

Ratusan Orang Dikerahkan Cari Korban Longsor Cililin Bandung Barat

Sebanyak 300 orang tim gabungan dikerahkan untuk mencari 11 korban longsor di Desa Mukapayung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Mereka terdiri dari personil TNI, Polri, BPBD, PMI dan sejumlah anggota lembaga non pemerintah.

NUSANTARA

Senin, 25 Mar 2013 18:31 WIB

Author

Ari Nugraha

Ratusan Orang Dikerahkan Cari Korban Longsor Cililin Bandung Barat

longsor cililin, bandung, jawa barat

KBR68H, Bandung - Sebanyak 300 orang tim gabungan dikerahkan untuk mencari 11 korban longsor di Desa Mukapayung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Mereka terdiri dari personil TNI, Polri, BPBD, PMI dan sejumlah anggota lembaga non pemerintah.

Sebelumnya 11 korban luka berat dan enam korban meninggal dunia telah berhasil ditemukan oleh tim penyelamat.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Udjawalaprana Sigit, upaya penyelamatan dilakukan secara manual karena alat berat tidak bisa menembus lokasi longsor. Untuk mempercepat pencarian korban, jumlah tim penyelamat akan terus ditambah.

"Memang evakuasi belum kita hentikan artinya apa ? Kita berburu dengan cuaca. Evakuasi berhenti kalau cuaca mendung atau hujan. Dan kendala yang paling besar disini adalah masalah alat berat. Ini saya harus berpikir alat berat bagaimana harus masuk kesini pak. Dari sisi sebelah sana, disisi sebelah sini kita usahakan lebih baik," ujarnya di Desa Cililin, Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Udjawalaprana Sigit mengatakan tim juga berencana menggunakan anjing pelacak untuk membantu pencarian korban. Tanah longsor menghantam akibat empat kampung di Desa Mukapayung Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat.

Akibatnya area Kampung Cokoneng, Pasir Tawir, Nagrog, Lembang mengalami retak-retak dan tertimbun karena hujan deras tadi malam. Korban meninggal dunia terbanyak di Kampung Nagrog.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending