Bagikan:

Ratusan Lahan Tidur di Serang Belum Dikelola

Sebanyak 415 hektar lahan tidur di Kecamatan Kasemen, Kota Serang yang terdiri dari 390 hektar sawah dan 18 hektar empang belum dikelola dengan baik. Hal tersebut dikarenakan hak garapan warga masih mengacu kepada Kabupaten. Hingga saat ini belum ada pel

NUSANTARA

Kamis, 28 Mar 2013 17:00 WIB

Author

Radio Harmony

Ratusan Lahan Tidur di Serang Belum Dikelola

lahan tidur, serang, banten

Sebanyak 415 hektar  lahan tidur di Kecamatan Kasemen, Kota Serang yang terdiri dari 390 hektar sawah dan 18 hektar empang belum dikelola dengan baik. Hal tersebut dikarenakan hak garapan warga masih mengacu kepada Kabupaten. Hingga saat ini belum ada pelimpahan aset dari Kabupaten Serang ke Kota Serang.

Camat Kasemen, Iwan Darmawan mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pendataan ulang tanah garapan, baik lahan tidur ataupun lahan Negara. Dengan begitu, kecamatan dapat membuatkan hak garap lahan yang baru.

“Pada Bulan April ini kami akan membuat hak garapan untuk semua lahan tidur yang ada di Kecamatan Kasemen. Saat ini kami masih menunggu proses untuk pelimpahan Hak garapan oleh Kabupaten Serang,” Ungkapnya.

Iwan menegaskan, lahan tidur adalah tanah Negara yang tidak dapat diperjual belikan, maupun dipindahkan hak garapannya kepada orang lain, tanpa sepengetahuan pemerintah.

“Lahan tidur biasanya digarap oleh Kepala Desa  untuk membantu mensejahterakan masyarakat dalam hal budidaya atau penanaman, demi kesejahteraan,“ katanya.

Iwan mengungkapkan, untuk garapan lahan tidur, warga yang mempunyai hak garap lahan dapat mengajukan permohonan untuk dimiliki, setelah adanya surat keterangan garapan selama 20 tahun. Dan hal itu tetap berdasarkan persetujuan pemerintah.

“Pemerintah tidak dapat membuat SPPT lahan tidur atas nama Negara, melainkan atas nama penggarap itu sendiri. Selain itu, penggarap juga dapat mengajukan permohonan  ke pemerintah untuk dimiliki setelah memiliki surat garapan selama 20 tahun,” ujarnya.

Sumber: radio Harmony Serang 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending