KBR68H, Banyuwangi – Ratusan pekerja seks komersial (PSK) di Banyuwangi Jawa Timur melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD setempat. Mereka menolak kebijakan pemerintah Banyuwangi menutup lokalisasi. Koordinator Gerakan Pejuang Rakyat Banyuwangi Endras Puji Yuwono mengatakan, penutupan lokalisasi dilakukan secara sepihak tanpa ada komunikasi yang jelas. Selain itu, program alih profesi yang dijanjikan sampai saat ini hanya sebatas pendataan saja.
“Bahwa sampai saat sekarang ini, kita menolak penutupan lokalisasi dengan beberapa aspek sosial, ekonomi, kesehatan dan budaya. Lokalisasi sebenarnya bukan hal bener – bener menjadi sampah atau musuh masyarakat, tapi mereka harus ditolong dalam suatu bentuk kebijakan Banyuwangi lebih baik. Yang menjadi kebohongan publik kebijakan publik dan itu semua lip service dari pemerintah adalah dari Provinsi Jawa Timur terkait alih profesi teman – teman PSK,” kata Endras Puji Yuwono.
Koordinator Gerakan Pejuang Rakyat Banyuwangi Endras Puji Yuwono menambahkan, dengan ditutupnya lokalisasi, maka pengawasan terhadap kesehatan reproduksi termasuk potensi penularan HIV/AIDS akan sulit dilakukan. Padahal jumlah penderita HIV/AIDS di Banyuwangi sudah mencapai 1000 lebih jiwa. Di Banyuwangi saat ini ada 11 lokalisasi yang tersebar di sejumlah tempat. Pemerintah Banyuwangi telah menutup tiga diantaranya.
PSK Banyuwangi Demo Tolak Penutupan Lokalisasi
Ratusan pekerja seks komersial (PSK) di Banyuwangi Jawa Timur melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD setempat.

NUSANTARA
Jumat, 22 Mar 2013 10:34 WIB


Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai