KBR68H, Jakarta - Sekumpulan Petambak Forum Silaturahmi (Forsil) Bratasena, Tulang Bawang Lampung, datang ke kantor Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM). Mereka mendesak Komnas HAM segera menyelidiki pelaku dan dalang bentrokan antar petambak pekan lalu. Mereka minta bantuan Komnas HAM karena kerap dituding induk plasma PT Central Pertiwi Bahari sebagai pelaku perkelahian antar petambak di Tulang Bawang. Salah seorang anggota Forsil, Giono mengatakan, Forsil juga dituduh mengusir pihak karyawan dan petambak pro kemitraan (P2K). Padahal pemindahan paksa merupakan rencana perusahaan yang menjadi induk plasma.
“Kronologis kejadiannya adalah dari tanggal 8-11 Maret mereka sudah melakukan provokasi. Terakhir mereka menyandera 25 pengurus organisasi setelah pulang pengajian. Kalau ada pemberitaan Forsil membunuh secara sadis, itu tidak benar, karena pasca bentrok, kedatangan kami untuk datang membantu rekan-rekan, hanya ingin menghalau,” kata Giono di Komnas HAM hari ini.
Anggota Forsil, Giono menambahkan, hingga kini para petambak Forsil terisolasi. Selain tak lagi mendapatkan natura (bantuan lauk pauk ) dan biaya hidup bulanan dari perusahaan, Pemda setempat juga tak memberikan bantuan logistik kepada mereka. Sebelumnya, bentrokan terjadi, antara dua kelompok petambak, yakni petambak Forum Silaturahmi (Forsil) dan Plasma Peduli Kemitraan (P2K). Hal ini dipicu karena sekelompok warga menghadang Ketua Forsil Cokro Edy Priyanto yang hendak pulang dari Dusun Pasiran Jaya usai mengaji.
Petambak Forsil Lampung Mengadu ke Komnas HAM
Sekumpulan Petambak Forum Silaturahmi (Forsil) Bratasena, Tulang Bawang Lampung, datang ke kantor Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM).

NUSANTARA
Selasa, 19 Mar 2013 14:08 WIB


Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai