Bagikan:

Pendangkalan Bendungan Kedungsapen Rembang Makin Parah

Bertahun-tahun bendung Kedungsapen desa Jatihadi Kec Sumber tidak terurus. Tingkat pendangkalan semakin parah, bahkan kanan kiri aliran bendung ditanami oleh petani, daripada menganggur.

NUSANTARA

Senin, 04 Mar 2013 16:30 WIB

Pendangkalan Bendungan Kedungsapen Rembang Makin Parah

bendungan, kedungsapen, rembang

Bertahun-tahun bendung Kedungsapen desa Jatihadi Kec Sumber tidak terurus. Tingkat pendangkalan semakin parah, bahkan kanan kiri aliran bendung ditanami oleh petani, daripada menganggur.

Rasimin, operator bendung Kedungsapen mengaku hampir setiap tahun mengajukan bantuan pengerukan dasar bendung kepada pemerintah maupun Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juwana. Sayangnya belum ada kepastian kabar, tetapi sempat menerima informasi bahwa pengerukan akan berlangsung tahun ini.

Ia mendesak supaya pengerukan tidak hanya 100 – 200 meter dari bendung, karena tidak akan mampu bertahan lama. Berbeda jika penanganan sejauh 2 – 3 kilo meter, kemungkinan sedimentasi muara, baru terjadi 10 tahun mendatang.

Rasimin memperkirakan bendung Kedungsapen mampu mengairi lahan pertanian hampir 2 ribu hektar, menyusul sekarang marak penyedotan air menggunakan mesin diesel, sepanjang desa Jatihadi, Sekarsari, Kedungasem dan sekitarnya. Fungsi penting ini lama kelamaan berkurang, setelah cadangan air sulit tertampung. Pendangkalan posisinya hampir sama dengan bendung, sehingga langsung meluber, begitu menerima kiriman air dari daerah hulu.

Camat Sumber, Heriyono mengaku desakan normalisasi bendung Kedungsapen beberapa kali muncul dalam forum rapat koordinasi kepala desa dan musyawarah perencanaan pembangunan.

Pihaknya kemudian meneruskan usulan kepada Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum. Ia berharap cepat direspon, karena keberadaan bendung sangat menentukan kenaikan produksi gabah di kecamatan Sumber bagian barat.

Sumber: radio R2B Rembang 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending