Bagikan:

Pemprov DKI Menolak Batalkan Penetapan Lelang Operator Bajaj

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menolak membatalkan hasil lelang yang memenangkan dua perusahaan operator Bajaj. Kedua pemenang lelang yakni PT Matahari dan Koperasi Bajaj Sehati.

NUSANTARA

Jumat, 01 Mar 2013 20:22 WIB

Pemprov DKI Menolak Batalkan Penetapan Lelang Operator Bajaj

Lelang Operator Bajaj

KBR68H, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menolak membatalkan hasil lelang yang memenangkan dua perusahaan operator Bajaj. Kedua pemenang lelang yakni PT Matahari dan Koperasi Bajaj Sehati.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menegaskan hal ini menyusul adanya protes dari perkumpulan koperasi Bajaj. Menurut Pristono, kedua operator yang menang lelang ini sudah mempunyai lahan yang luas untuk pangkalan Bajaj. Selain itu, kedua operator juga menyatakan siap memberikan suplai gas ke Bajaj BBG. Jumlah operator Bajaj akan ditambah karena pemerintah menargetkan jumlah kendaraan roda tiga itu yang dioperasikan mencapai 14 ribu lebih.

"Orang nggak mau berubah yah begitu, apa kita mau di jalanan terus? Nggak boleh dong. Pull itu kan syarat minimal. Kalau nggak mau punya pull, jualan pisang goreng. (Akan ada penambahan Pull? Ini kan baru 2 saja?) Kita lelang terus, sampai kita penuhi jumlahnya. Kita seleksi terus sampai jumlahnya terpenuhi. Tapi harus mengikuti aturan. Seleksi itu justru menghapus monopoli. (Operator akan bertambah?) Iya pasti, bukan cuma dua. Tapi operator itu bukan operator abal-abal," kata Pristono di Balaikota Jakarta, Jumat (1/3).

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menambahkan nantinya ongkos operasional yang harus dibayarkan diusahakan tidak memberatkan koperasi Bajaj. Ongkos operasional itu di antaranya biaya parkir per hari di pangkalan dan ongkos perawatan. Dengan adanya pangkalan, maka akan mengurangi tindak kejahatan dan membuat Bajaj menjadi terawat. Tugas perawatan Bajaj itu dikerjakan operator.


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending