Bagikan:

Pemkot Surabaya Gunakan E-Audit

Pemerintah Kota Surabaya mulai mengganti model manual pelaporan keuangan kepada badan pemeriksa Keuangan (BPK), menjadi model elektornik atau e-Audit.

NUSANTARA

Kamis, 07 Mar 2013 10:05 WIB

Author

Petrus Rizky

Pemkot Surabaya Gunakan E-Audit

e-audit, surabaya, jawa timur

KBR68H, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya mulai mengganti model manual pelaporan keuangan kepada badan pemeriksa Keuangan (BPK), menjadi model elektronik atau e-Audit.

Kepala Perwakilan BPK Jawa Timur, Muzzakir mengatakan penggunaan sistem e-Audit untuk pelaporan keuangan diyakini akan sangat mendukung kerja pemerintah. Seperti kemauan untuk menerapkan sistem pelaporan yang lebih transparan dan efektif.

“Kita tidak perlu waktu khusus untuk datang ke entitas, untuk melakukan pemeriksaan, cukup membuka di komputer itu sudah bisa secara real time, nanti pada saat pemeriksaan tentunya sudah tinggal langkah-langkah berikutnya, karena sudah dianalisa di situ, kemudian nanti kalau ada perbedaan, kalau ada jalur misalnya ada korespondensi audit melalui telepon kah atau melalui apa, kalau toh masih belum jelas juga, bisa langsung pada saat melakukan pemeriksaan di lapangan. Kalau belum ada e-Audit tentunya pada saat awal kita melakukan pemeriksaan itu awal dari semuanya, jadi mulai dari nol. Kalau di sini pada saat kita melakukan pemeriksaan lapangan tentunya itu sudah banyak bekal-bekal dari auditor, sehingga langkah-langkah itu sudah langkah berikutnya, jadi lebih cepat diperkirakan,” paparnya.

Penggunaan sistem pelaporan keuangan e-Audit yang diharapkan bisa mempercepat proses pemeriksaan akuntabilitas pemerintah daerah lebih mendalam. Muzzakir menambahkan, sistem ini nantinya akan diterapkan BPK di seluruh daerah di Indonesia. Ini semua merupakan jawaban atas lambannya proses pemeriksaan keuangan pemerintah pusat dan daerah

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending