Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Bengkalis Masih Buruk

KBR68H, Bengkalis – Pelayanan kesehatan di Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau, dinilai belum maksimal alias buruk. Ini terlihat dari masih banyaknya keluhan masyarakat yang merasa diberatkan dengan pungutan biaya obat-obatan di rumah sakit dan sejumlah puskesmas. Meski telah memegang kartu Jamkesmas, namun warga tetap masih membayar biaya obat.

Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, Anom Suroto menghaku, kerap menerima keluhan dari masyarakat terkait pelayanan kesehatan. Padadal, kata Anom, Program Jamkesmas adalah program unggulan Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Namun, pada kenyataannya, program ini belum terlaksana dengan baik. 

Anom berharap, ke depan pemerintah Kabupaten Bengkalis harus serius memperhatikan kinerja mereka baik di lingkungan Dinas Kesehatan, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), Rumah Sakit Umum  Daerah (RSUD) maupun Puskesmas. Ini dilakukan agar masyarakat dapat terlayani dengan baik, terutama bagi mereka yang memegang kartu Jamkesmas.

Ia juga berharap agar warga tidak lagi dipungut biaya obat-obatan,  sesuai program yang dicanangkan kepala daerah Kabupaten Bengkalis. ”Masyarakat banyak mengeluh kepada saya baik langsung maupun tidak terkait pelayanan kesehatan, karena ada beberapa pasien rujukan ke rumah sakit yang masih dikenakan biaya obat-obatan padahal mereka memegang kartu Jamkesmas,” tegas Anom.

Soal dana Jamkesmas, kata Anom, sudah dialokasikan dalam pembahasan anggaran di DPRD. Ia menduga ada kesalahan majemen baik di rumah sakit maupun dinas kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Ia juga berharap agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bumi Laksamana Jaya Bengkalis (BLJ) agar  lebih kreatif. Misalkan saja, mendirikan Rumah Sakit Swasta milik PT. BLJ yang dikelola secara professional. Keberadaan rumah sakit itu, kata Anom, kelak bisa menjadi perbandingan bagi RSUD Kabupaten Bengkalis. (Kardono)

Sumber: Radio Elyanda