KBR68H, Jakarta - Aktivis HAM Papua menerima sejumlah laporan pelanggaran HAM saat operasi pemulihan keamanan di Tingginambut dan Puncak Jaya, Papua.
Aktivis HAM Papua Frits Ramandey mengatakan, dua laporan dari masyarakat terkait ketakutan warga saat operasi pemulihan keamanan dan pengejaran pelaku dilakukan aparat. Kata dia, meskipun keamanan mulai membaik banyaknya anggota TNI Polri di lokasi keramaian menimbulkan ketakutan dan trauma.
"Ya memang pasca kejadian, kami ada mendapat beberapa laporan paling tidak ada dua laporan dari warga bahwa pasca penembakan itu kemudian ada operasi pengamanan. Operasi pengamanan itu membuat ketakutan masyarakat, memang itu kami mendapat laporan ada pelanggaran dalam rangka pemulihan kondisi keamanan," kata aktivis HAM Papua Frits Ramandey saat dihubungi KBR68H.
Sebelumnya, Kepolisian Papua mengklaim situasi di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya dan Distrik Sinak di Kabupaten Puncak sudah aman. Dalam kasus penembakan, delapan anggota TNI dan empat warga sipil tewas ditembak kelompok bersenjata. Peristiwa ini terjadi di dua tempat berdeda, yakni di distrik Tingginambut dan Sinak, Papua.
Pelanggaran HAM dalam Operasi Keamanan di Tingginambut
AKtivis HAM Papua menerima sejumlah laporan pelanggaran HAM saat operasi pemulihan keamanan di Tingginambut dan Puncak Jaya, Papua.

NUSANTARA
Minggu, 10 Mar 2013 18:29 WIB

papua, penembakan TNI
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai