KBR68H, Jayapura- Aparat gabungan TNI/Polri terus melakukan razia senjata tajam dan anak panah di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua, Paulus Waterpauw mengatakan, razia tersebut dilakukan karena diduga senjata-senjata tradisional itu digunakan untuk alat perang oleh kedua kubu. Razia dilakukan untuk mencegah antisipasi bentrok susulan dua suku. Polisi mengklaim saat ini situasi di Wamena kondusif, warga setempat juga sudah mulai menjalankan aktifitas seperti biasanya.
“Ada dua kelompok disitu, ada yang mau membalas kepala, ada yang mau mengganti dengan tanggung jawabnya Pak Bupati Nduga. Jadi langkah yang dilakukan oleh Pak Bupati Jayawijaya dan kapolres dengan perangkatnya, rekanan yang ada, Dandim, Danyon, sekarang mereka lakukan upaya untuk melakukan sweeping terhadap pembawa-pembawa alat perang disana,” jelas Paulus Waterpauw.
Bentrok dua suku di Wamena terjadi beberapa hari lalu, pada rapat koordinasi penentuan penetapan daerah pemilihan (dapil) dan jumlah kursi untuk Kabupaten Nduga,
yang dilaksanakan di Hotel Rannu Jaya di Wamena.
Saat terjadi rapat, ada kericuhan yang berakibat penusukan dan tewasnya Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Nduga dan satu anggota DPRD Kabupaten Nduga yang diduga dianiaya massa. Pasca tewasnya dua orang, timbul bentrokan dua suku yang mengakibatkan puluhan warga luka-luka. (Katharina Lita)
Sumber: Swara Nusa Bahagia
Pasca Perang Suku Wamena, Aparat Intensif Razia Senjata Tradisional
parat gabungan TNI/Polri terus melakukan razia senjata tajam dan anak panah di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya.

NUSANTARA
Kamis, 28 Mar 2013 10:28 WIB


Perang Suku Wamena, Razia Senjata Tradisional
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai