Bagikan:

Pasca Konflik, Warga Sebatik Sulit Masuk Malaysia

KBR68h, Nunukan - Warga perbatasan yang tinggal di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur mengaku kesulitan memasuki kota Tawau Malaysia pasca memanasnya konflik antara Kesultanan Sulu Filipina dengan Pemerintah Malaysia.

NUSANTARA

Sabtu, 09 Mar 2013 16:25 WIB

Pasca Konflik, Warga Sebatik Sulit Masuk Malaysia

Sebatik, Perbatasan, Malaysia, Tawau

KBR68h, Nunukan - Warga perbatasan yang tinggal di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur mengaku kesulitan memasuki kota Tawau Malaysia pasca memanasnya konflik antara Kesultanan Sulu Filipina dengan Pemerintah Malaysia. Salah satu warga Sebatik Zainudin mengatakan, pihak imigrasi Tawau Malaysia menolak Pas Lintas Batas (PLB) yang hanya di stempel oleh petugas pos imigrasi Sebatik.

“Masyarakat ini kalau mau ke Malaysia harus ke Nunukan dulu cop surat. Kalau cop Sebatik, cop dari imigrasi sebatik itu tidak diterima disana harus dari Nunukan copnya. Nggak tahu itu alasannya bagaimana, karena sudah diubah aturan harus cop dari kabupaten kepala dinasnya itu," jelas Zainudin.

Salah satu warga Sebatik Zainudin meminta pemerintah daerah segera turun tangan menyelesaikan permasalahan ditolaknya Pas Lintas Batas tersebut. Pasalnya, untuk pergi ke kota Tawau warga Sebatik hanya membutuhkan waktu lima belas menit. Sementara untuk menuju kota Nunukan warga Sebatik membutuhkan waktu hingga satu setengah jam.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending