Bagikan:

Panwaslu Gorontalo Temukan Pelanggaran di Hari Pencoblosan

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Gorontalo menutup sebagian Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebelum waktunya.

NUSANTARA

Kamis, 28 Mar 2013 19:14 WIB

Author

Ade Irmansyah

Panwaslu Gorontalo Temukan Pelanggaran di Hari Pencoblosan

pilkada, gorontalo

KBR68H, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Gorontalo menutup sebagian Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebelum waktunya.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kota Gorontalo Rauf Ali mengatakan semestinya KPU menutup TPS pukul 13.00 waktu setempat. Selain itu, sebagian KPU Kota Gorontalo juga tak menyosialisasikan tentang calon petahana Adhan Dambea yang telah dihapus namanya dari daftar pemilihan.

“Pemilih yang memilih pasangan yang sudah dibatalkan atau dicabut pencalonannya itu masih dihitung sebagai suara yang sah, padahal oleh KPU Gorontalo sudah dicabut atau dibatalkan pencalonannya. Sesungguhnya ini sebatas pergerakan, atau manuver, atau move politik. Secara hukum semua sudah selesai, sudah tuntas bahwa paket pasangan calon Adhan Dambea dan Inrawanto Hasan yang incumben ini sesungguhnya tidak memenuhi syarat lagi dan dibatalkan berdasarkan pertimbangan putusan DKPP maupun KPUN bersama rekomendasi panwas,” kata Rauf Ali kepada KBR68H.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kota Gorontalo Rauf Ali. Pilkada Kota Gorontalo diikuti tiga pasang calon. Tiga pasangan tersebut, Feriyanto Mayulu-Abdurahman Bahmid, Marten Taha-Budi Doku dan AW Thalib-Ridwan Monoarfa.

Sementara pasangan Adhan Dambea-Indrawanto Hasan dicoret dari daftar pemilihan. Adhan-Indrawanto dicoret pasca Pengadilan Tata Usaha Negara, PTUN Manado menerima gugatan dua pasangan calon Walikota Gorontalo soal keabsahan ijazah Sekolah Dasar milik Adhan Dambea. Sang calon bersama pendukungnya sempat menyerbu stasiun TVRI setempat karena menyiarkan soal putusan PTUN itu. Keputusan menganulir pencalonan walikota petahana diambil KPU semalam.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending