Bagikan:

PAN NTB Larang Calegnya Tandem dengan Caleg Parpol Lain

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) NTB melarang keras para calon legislatif (caleg)-nya melakukan tandem atau sosialisasi ke masyarakat bersama dengan caleg parpol lain. Praktek seperti itu dinilai melanggar aturan partai dan pelaku

NUSANTARA

Jumat, 15 Mar 2013 17:12 WIB

PAN NTB Larang Calegnya Tandem dengan Caleg Parpol Lain

PAN NTB

KBR68H, Mataram – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) NTB melarang keras para calon legislatif (caleg)-nya melakukan tandem atau sosialisasi ke masyarakat bersama dengan caleg parpol lain. Praktek seperti itu dinilai melanggar aturan partai dan pelakunya akan dikenai sanksi tegas.
 
Ketua DPW PAN NTB Muazzim Akbar mengatakan, pihaknya sedang menggodok para caleg baik di tingkat kabupaten kota maupun di tingkat pusat. Caleg PAN untuk DPRD kabupaten kota diwajibkan tandem dengan caleg untuk tingkat provinsi sesuai dengan pengaturan di tingkat internal.
 
Ia mengatakan, PAN memberi kesempatan kepada tokoh masyarakat untuk menjadi caleg dari PAN dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati. Antara lain, tokoh tersebut diwajibkan taat pada aturan partai jika mereka sudah terpilih menjadi anggota legislatif.
 
Pengurus DPW PAN NTB lainnya Rizali Hadi pengatakan, caleg dari PAN sudah hampir 100 persen. Di beberapa kabupaten kota, porsi caleg bahkan sudah penuh seperti di kota Mataram, Lombok Barat dan Dapil di Pulau Sumbawa. Hanya saja, proporsi keterwakilan perempuan pada caleg tersebut yang masih kurang.
 
Rizali mengatakan, pihaknya akan memenuhi kuota 30 persen perempuan pada komposisi caleg dari PAN sebelum masa pendaftaran pada bulan April nanti. Adapun target kursi PAN di DPRD NTB pada pemilu 2014 sebanyak 12 kursi dari jumlah saat ini 4 kursi.

Sumber: Global FM Lombok

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending