KBR68H, Jakarta - Para mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berada di Yogyakarta masih ketakutan pasca pembunuhan empat warga NTT di Penjara Cebongan, Sleman Yogyakarta. Tokoh masyarakat NTT di Yogyakarta Daniel Damaledo mengatakan sejumlah mahasiswa terpaksa menutup identitasnya sebagai warga NTT karena takut disweeping atau disisir kelompok tertentu.
"Saya mendapat banyak SMS dan banyak laporan dari adik-adik itu bahwa memang ada sweeping disana ada sweeping disini. Ada yang di Demangan, bahwa ada dua orang mahasiswa berboncengan kemudian ditanya oleh orang yang juga mengendarai motor. Kamu dari NTT ya? Oh tidak kami dari Papua. Maka dia selamat," Kata Daniel dalam program Sarapan Pagi KBR68H, Kamis (28/3).
Tokoh warga NTT di Jogyakarta Daniel Damaledo mengatakan beberapa orang warga NTT di Yogyakarta juga dikabarkan sempat mengalami penganiayaan, meski informasi itu masih dilacak sampai saat ini.
Sebelumnya empat tahanan asal NTT di Penjara Cebongan tewas karena ditembak di dalam sel oleh sekelompok orang bersenjata. Warga NTT itu merupakan tahanan polisi dalam kasus pembunuhan anggota pasukan elite TNI AD, Kopassus. Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Sabar Rahardjo telah memberikan jaminan keamanan kepada mahasiswa NTT yang berada di wilayahnya. Namun hal tersebut dirasa belum cukup karena ternyata banyak mahasiswa NTT yang belum berani kembali berkuliah seperti biasa.Hingga kini polisi belum berhasil menangkap para pelaku yang terlibat penembakan.
Mahasiswa NTT di Yogyakarta Masih Ketakutan
KBR68H, Jakarta - Para mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berada di Yogyakarta masih ketakutan pasca pembunuhan empat warga NTT di Penjara Cebongan, Sleman Yogyakarta.

NUSANTARA
Kamis, 28 Mar 2013 14:36 WIB


mahasiswa, NTT, Yogyakarta, ketakutan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai