Mahasiswa Jombang Desak Penghentian Pungli di Kementrian Agama

KBR68H, Jombang - Puluhan mahasiswa di Jombang Jawa Timur mendesak agar Kementrian urusan Agama (Kemenag) Jombang menghentikan segala pungutan terhadap para guru non-PNS penerima dana tunjangan inpassing. Inpassing adalah proses penyetaraan jabatan dan kepangkatan Guru Bukan PNS dengan jabatan dan kepangkatan Guru Pegawai Negeri Sipil.

Mahasiswa mensinyalir berbagai cara dilakukan agar para guru penerima tunjangan menyetorkan sejumlah uang.

Menurut mahasiswa, langkah pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru non-PNS khususnya di Kemenag akan menjadi sia-sia jika masih terjadi pungutan. “Hentikan dan Bersihkan Pungli di Kemenag,” seru mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jombang saat menggelar orasi di depan Kantor Kementrian Agama Jombang, Senin (4/3) pagi.

Mahmudi, Koordinator aksi mengungkapkan, dengan berbagai dalih, di Kantor Kementrian Agama Jombang disinyalir banyak terjadi pungutan terhadap guru penerima tunjangan khususnya pada penerima tunjangan inpassing. Pihaknya meminta agar tidak perilaku tersebut dihentikan. “Dalihnya macam-macam, sumbangan, urunan dan sebagainya. Kami menduga ini adalah Pungli (pungutan liar),” katanya.

Indikasi adanya pungutan liar, lanjut Mahmudi, seharusnya direspon oleh pejabat Kemenag Jombang agar kasus-kasus tersebut tidak terus terjadi dan merugikan para guru. “Kami mensinyalir adanya dugaan pungli dan penyelewengan dana inpassing serta proyek lain di Kemenag Jombang. Kami mendesak, hentikan itu dan usut tuntas siapa pelakunya,” tandas dia.

Kepala Kemenag Jombang, Barozi, membantah tudingan mahasiswa. “Kami tidak membenarkan adanya (tuduhan) itu. Tetapi kami berjanji akan menyelidiki dan jika memang itu terjadi saya langsung akan suruh kembalikan,” katanya.

Usai menggelar aksi di Kantor Kemenag Jombang, puluhan mahasiswa dari PMII melanjutkan aksi di Kejaksaan Negeri Jombang. Mereka mendesak agar Kejaksaan Negeri merespon dan menindaklanjuti adanya indikasi pungutan liar dan penyelewengan anggaran proyek di Kemenag Jombang. (Muh. Syafi’i)

Sumber: Suara Warga Jombang