Bagikan:

LPG 3 Kg Langka, DPRD Pati Sidak SPBE

Kelangkaan LPG 3 kg di Pati, Jawa Tengah, kini berdampak pada melambungnya harga bahan bakar tersebut. Disinyalir, kelangkaan yang terjadi sekarang ini, karena penimbunan ditingkat agen dan pengecer.

NUSANTARA

Rabu, 20 Mar 2013 20:10 WIB

Author

Pas FM Pati

LPG 3 Kg Langka, DPRD Pati Sidak SPBE

LPG 3 Kg Langka, DPRD Pati

KBR68H, Pati - Kelangkaan LPG 3 kg di Pati, Jawa Tengah, kini berdampak pada melambungnya harga  bahan bakar tersebut.  Disinyalir, kelangkaan yang terjadi sekarang ini, karena penimbunan ditingkat agen dan pengecer.

Kelangkaan elpiji 3 kg sejak beberapa minggu terakhir ini, selain membuat konsumen kelimpungan, juga mengeluhkan harganya yang melonjak. Kelangkaan ini membuat Komisi II DPRD, bersama Bagian Perekonomian dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pati, melakukan sidak ke Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE).

Wakil Komisi II DPRD Pati, Ngusman mengatakan, berdasarkan sidak ke SPBE Wedarijaksa, kelangkaan LPG 3 kg sekarang ini, akibat penimbunan yang dilakukan oknum agen, untuk meraup untung. Ini terjadi karena pengawasan terhadap pendistribusian, dari distributor ke agen dan pangkalan, lemah.

"Sementara dari pihak SPBE juga menyatakan dia dalam hal pengawasan pendistribusiannya jelas kurang. Nah permasalahannya, seperti yang disampaikan bagian perekonomian dan Disperindag,  karena pengawasan lemah, dan terjadi kelangkaan, sehingga harganya LPG 3 kg yang bersubsidi naik. Pedagang sendiri takut untuk menjual, malah disimpan menunggu harganya naik,” kata Ngusmas usai sidak ke SPBE Wedarijaksa.

Ngusman mengatakan, karenanya dewan mendorong Pemkab Pati segera menerbitkan Harga Eceran Terendah, sehingga harga tidak seenaknya dinaikkan.

Agar tidak ada penimbunan yang berdampak terjadinya kelangkaan, Disperindag juga harus menginformasikan kepada masyarakat, kalau LPG 3 Kg tidak ada kenaikkan harga.

Sumber: Pas FM Pati

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending