KBR68H, Palu - Ribuan petani merasa terintimidasi dengan kehadiran personil TNI di lahan sengketa di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. Terkait hal ini belasan pengunjukrasa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Anti Perampasan Tanah di Palu, Sulawesi Tengah turun ke jalan.
Mereka mendesak agar aparat TNI ditarik dari lahan-lahan sengketa tersebut. Para pengunjuk rasa ini menggelar unjuk rasa di Badan Pertanahan Nasional, Kantor DPRD dan Kantor Gubernur Sulawesi Tengah. Menurut salah seorang pendemo Mohamad Nuzul, para petani di Buol merasa semakin tertekan.
“Pihak militer dalam hal ini tentara saat ini sudah berposisi berada di depan pabrik, yang dikirimkan ke perusahaan tersebut. Ada indikasi teman-teman akan digeser dan keluar dari lokasi,” kata Moh Nuzul.
Para pendemo juga mendesak pemerintah daerah meninjau kembali izin-izin yang telah diterbitkan untuk kepentingan perkebunan dan pertambangan skala besar yang bermasalah dengan tanah rakyat. Usai berunjukrasa, mereka membubarkan diri dengan tertib.
Aksi belasan pemuda ini merupakan aksi solidaritas atas nasib rakyat dan petani di Kabupaten Buol yang tanahnya dirampas oleh perusahaan PT Central Cipta Murdaya milik Hartati Murdaya, bekas anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.
Lahan Tani Diserobot Perusahaan, Warga Demo
Ribuan petani merasa terintimidasi dengan kehadiran personil TNI di lahan sengketa di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah.

NUSANTARA
Senin, 25 Mar 2013 09:58 WIB


sengketa Buol
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai