Bagikan:

KPU Sumut Kesulitan Kumpulkan Surat Suara di Desa

KBR68H, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara kesulitan mengumpulkan surat suara di tingkat desa.

NUSANTARA

Jumat, 08 Mar 2013 13:25 WIB

KPU Sumut Kesulitan Kumpulkan Surat Suara di Desa

pilkada, sumatera utara, surat suara

KBR68H, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara kesulitan mengumpulkan surat suara di tingkat desa. Anggota KPUD Sumatera Utara Turunan Gulo mengatakan proses rekapitulasi suara dari tingkat desa ke kabupaten dan kota terkendala medan jalan di Sumatera Utara yang berbukit. KPUD akhirnya menyerahkan waktu penghitungan suara kepada petugas di tingkat kabupaten dan kota. Mereka juga diizinkan melakukan perhitungan suara lebih cepat sebelum proses rekapitulasi suara di tingkat kabupaten.

"Itu kan sudah ada jadwal, ini kan kita repot juga ini. Kita sudah dikat oleh jadwal, yang sudah kita tetapkan, tapi harus mengurus kepulangan logistik ini kita kan sudah mempunyai mekanisme sendiri yah. Itu dilakukan secara berjenjang, kita tidak bisa langsung jemput. kalau pun ada kesempatan untuk mempercepat proses rekapitulasi, itu harus dilakukan secara terbuka, mengundang panwaslu dan faksi-faksi," kata Turunan saat dihubungi KBR68H Jakarta, Jumat (8/3).

Anggota KPU Sumatera Utara, Turunan Gulo menambahkan KPU daerah akan mulai menghitung kertas suara tingkat provinsi pada 14 Maret. Karena itu tiap kabupaten kota harus sudah mengumpulkan surat suara paling lambat sehari sebelumnya. Sementara penetapan gubernur terpilih digelar pertengahan Maret. Dalam perhitungan cepat pemilihan gubernur Sumatera Utara, pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi unggul dengan perolehan 33 persen dukungan suara. Gatot adalah calon gubernur yang saat ini masih menjabat pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara. Pencalonan Gatot diusung Partai Keadilan Sejahtera.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending