Bagikan:

KPU Sumatera Utara Diminta Rapihkan DPT

KBR68H, Medan

NUSANTARA

Senin, 04 Mar 2013 08:23 WIB

KPU Sumatera Utara Diminta Rapihkan DPT

KPU, sumatera utara, DPT

KBR68H, Medan – Pada  7 Maret 2013, masyarakat Sumatera Utara akan menentukan pemimpinnya untuk 5 tahun ke depan. Namun, menjelang hari H data pemilih itu sendiri masih berserakan, sebab masih keluarnya undangan pencoblosan (formulir C6) kepada orang yang sudah meninggal. 

Menyikapi kondisi ini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan meminta KPU segera merapihkan DPT tersebut. Karena, hingga kini banyak diantara warga melaporkan orang yang sudah meninggal formulir C6 nya masih keluar.
 
“Jadi, kita minta sebelum hari H pencoblosan, KPU segera menertibkan dan membersihkan serta memusnahkan undangan C6 yang diterbitkan untuk orang meninggal, sehingga tidak disalahgunakan oknum-oknum tertentu untuk memenangkan calon tertentu di Pilgub ini,” ungkap Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Medan, Zulmorado Slawat Siregar, kemarin.
 
Disisi lain, Zulmorado, juga menyoroti peran Kepala Lingkungan (Kepling) yang ikut membagikan formulir C6. Padahal, pembagian undangan tersebut merupakan kerja KPU.

“Seharusnya KPU menggunakan tenaga yang diorganisir langsung, karena ada situasi dimana Kepling terindikasi berpihak kepada calon tertentu karena ada perintah dari struktur diatasnya,” katanya.
 
Zulmorado juga menilai sosialisasi KPU Kota Medan dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) tidak maksimal. Pasalnya, hingga kini masih banyak yang belum menerima undangan atau formulir C6 untuk pencoblosan pada 7 Maret 2013 mendatang.
 
“Kita banyak menerima keluhan warga yang hingga kini belum menerima formulir C6 (undangan pencoblosan-red) pada tanggal 7 Maret mendatang. Saya melihat ini karena kurang maksimalnya peran KPUD,” ungkapnya

Sumber: Radio Star News

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending