Kolektor Pajak Diminta Lebih Amanah

KBR68H, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) M. Zainul Majdi  meminta petugas pengumpul pundi-pundi negara atau kolektor pajak agar lebih amanah dalam menjalankan tugasnya. Kolektor pajak di NTB harus memastikan Rp 1 pun dari setoran pajak diserahkan ke jalur-jalur resmi pemerintah. Hal itu sebagai upaya menjawab dan menjamin masih adanya masyarakat wajib pajak yang tingkat kepercayaannya rendah terhadap petugas kolektor pajak.

“Kami betul-betul menginginkan agar setiap rupiah yang disetorkan oleh kami sebagai warga negara untuk membayar pajak sebagai kewajiban kami itu kemudian setiap rupiahnya akuntabilitasnya betul-betul dapat dipertanggunjawabkan. Tersalurkan ke dalam semua nomenklatur penggunaan anggaran yang legal,” pinta M. Zainul Majdi pada acara Pekan Panutan Pajak 2013 dengan tema "Pajak untuk Pembangunan Bangsa" di Gedung Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB, Selasa (5/3).

Majdi mengungkapkan, pekerja di kantor pajak adalah seorang kolektor dan orang-orang pilihan. Di zaman Nabi Muhammad dahulu, menjadi seorang kolektor zakat memiliki syarat yang lebih daripada pejabat lainnya. Bahkan, Nabi Muhammad harus melihat langsung dan menguji sendiri calon kolektor zakat tersebut. Pelajaran itu harus diambil dan dilaksanakan, sehingga tidak ada lagi muncul kasus-kasus penyimpangan pajak, seperti yang dilakukan Gayus Tambunan.

Seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di NTB lanjut Majdi, sudah secara otomatis membayar pajak, karena gajinya telah dipotong bendaharanya. Dengan demikian, pemerintah daerah telah mempengaruhi besaran kontribusi pajak Negara. Adanya penciptaan 100 ribu wirausaha baru di NTB diharapkan akan menambah pundi-pundi Negara. Ketaatan wajib pajak membayar pajak akan terus diupayakan dengan melakukan sinergi dengan berbagai pihak di NTB.

Sumber: Global FM Lombok