KBR68H, Jakarta – Setidaknya tiga kontributor TV swasta di Gorontalo mengalami intimidasi saat terjadi penyerangan terhadap kantor TVRI Gorontalo. Penyerangan massa terjadi semalam. Salah satu korban intimidasi adalah Kontributor MetroTV Andry Arnold. Andry mengaku sempat dikepung banyak orang yang memaksanya untuk menghapus gambar pemukulan terhadap karyawan TVRI.
"Karena kamera saya sudah stand by dari luar, saya ambil beberapa pengambilan gambar. Kemudian ada orang yang tidak saya kenal dan menarik tangan saya dan mencoba mendorong saya dari tempat itu, membentak-bentak saya dan mengancam untuk tidak ambil gambar disini. Mereka membahas saya untuk menghapus gambar, karena situasinya terjepit saya berusaha memenuhi permintaan mereka,"kata Andry.
Kontributor MetroTV Andry Arnold memastikan akan melaporkan kasus intimidasi itu ke Kepolisian Daerah Gorontalo. Laporan akan disampaikan bertepatan dengan pertemuan Kapolda dengan empat bakal calon walikota. Semalam kantor TVRI Gorontalo diserang dan diduduki massa. Massa berjumlah sekitar seribu orang berasal dari pendukung Walikota Gorontalo Adhan Dambea yang kembali maju pilkada. Penyerangan dipicu penyiaran berita tidak lolosnya walikota petahana itu dalam pilkada, karena ijazahnya bermasalah.
Kelompok Penyerang TVRI Gorontalo Rampas Kamera Kontributor
Setidaknya tiga kontributor TV swasta di Gorontalo mengalami intimidasi saat terjadi penyerangan terhadap kantor TVRI Gorontalo.

NUSANTARA
Selasa, 26 Mar 2013 12:15 WIB


TVRI Gorontalo, kekerasan jurnalis
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai