KBR68H, Jakarta- Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Pramono Edhie Wibowo mengakui TNI masih menggunakan peluru kaliber 7,62 milimeter. Kasad Pramono edhie Wibowo mengatakan hal ini menanggapi temuan polisi soal proyektil penembak tahanan di Lapas Kelas II Cebongan Sleman Yogyakarta. Proyektil yang ditemukan di Lapas dan di dalam tubuh keempat tahanan berukuran 7,62mm.
Menurutnya peluru seukuran itu masih digunakan oleh satuan-satuan TNI, khususnya Angkatan Darat. Kata dia, peluru tersebut kerap dipakai untuk senjata jenis G3, AK 47 dan SP.
“Peluru 7,62 mm masih digunakan. Senjata yang menggunakan ada beberapa senjata jenis 7,62 yang digunakan oleh sniper. Selanjurnya senjatanya masih banyak digunakan satuan-satuan khususnya AD, jenisnya ada yang besar, kecil, pendek dansebagainya.”jelas Pramono Edhie Wibowo saat jumpa pers di Mabes AD
Sebelumnya, tim forensik Polri menemukan selongsong dan proyektil peluru di Lapas Cebongan Sleman Yogyakarta. Menurut polisi proyektil tersebut berasal dari peluru berkaliber 7,62 mm. Siapa penembak keempat tersangka pelaku penusukan anggota TNI Sriyono di lapas itu masih sumir. Untuk mencari pelaku penembakan, Markas Besar TNI Angkatan Darat membentuk tim investigasi. Tim terdiri dari POM Daerah, Kostrad dan Kopassus.
KASAD: TNI Masih Gunakan Jenis Peluru 7,62 mm
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Pramono Edhie Wibowo mengakui TNI masih menggunakan peluru kaliber 7,62 milimeter. Kasad Pramono edhie Wibowo mengatakan hal ini menanggapi temuan polisi soal proyektil penembak tahanan di Lapas Kelas II Cebongan Sleman

NUSANTARA
Jumat, 29 Mar 2013 19:57 WIB


penyerangan, lp cebongan, yogyakarta
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai