Bagikan:

Jelang Pemilukada NTB, PNS Diminta Netral

Ketua Komisi I (Bidang Pemerintahan) DPRD NTB Ali Achmad meminta kepada PNS agar tetap menjaga netralitasnya dalam pemilukada. Netralitas PNS sangat dibutuhkan agar situasi pemilukada berlangsung kondusif. Pemasangan atribut kandidat kepala daerah juga di

NUSANTARA

Kamis, 07 Mar 2013 16:00 WIB

Jelang Pemilukada NTB, PNS Diminta Netral

Pemilukada NTB

KBR68H, Mataram - Ketua Komisi I (Bidang Pemerintahan) DPRD NTB Ali Achmad meminta kepada PNS agar tetap menjaga netralitasnya dalam pemilukada. Netralitas PNS sangat dibutuhkan agar situasi pemilukada berlangsung kondusif. Pemasangan atribut kandidat kepala daerah juga diharapkan sesuai dengan ketentuan agar tidak memancing reaksi dari warga.
 
Ali Achmad mengatakan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi NTB diminta melakukan pengawasan secara maksimal agar proses demokrasi di NTB tetap berjalan dengan baik. Ia berharap tidak ada pihak lain yang campur tangan sehingga menciptakan gangguan keamanan dna ketertiban di dalam daerah.
 
Hingga kini jelang pemilukada NTB, kondisi Lombok Timur dan Kota Bima masih berjalan secara kondusif meskipun muncul kasus perusakan atribut kandidat tertentu di Lombok Timur. Sementara di Kota Bima terdapat 8 pasangan kandidat yang merebut kursi walikota dan wakil walikota. Meski demikian, persaiangan antarkandidat masih berlangsung secara sehat.
 
Terkait dengan masih banyaknya pemilih yang “mengambang”, Ali meminta agar KPU NTB dan jajarannya dibawah lebih giat melaksanakan sosialisasi dan pengenalan pemilukada. Tingkat elektabilitas pemilih harus tinggi seperti pemilukada tahun lalu.
 
"Kami berencana menggelar RDP (Rapat Dengar Pendapat ) dengan KPU, Bawaslu dan pihak lainnya untuk memantau perkembangan pemilukada. Kami memastikan bahwa semua pihak sudah siap melaksanakan pesta demokrasi ini" ujarnya.

Sumber: Global FM Lombok

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending