KBR68H, Jakarta - Efektivitas program jaringan Unit Gawat Darurat antar rumah sakit di Jakarta diragukan. Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) Marius Widjajarta menilai jaminan pembiayaan kesehatan per pasien oleh Pemerintah Jakarta masih bermasalah. Dia pun meminta Pemerintah Jakarta membenahi terlebih dahulu jaminan pembiayaan pasien.
"Jaminan pembiayaan dulu diperbaiki deh. Soal kejujuran itu nantinya rumah skit bisa klaim penuh ICU nya. kalau cuma pengen tahu jumlah kapasitas ICU saja bisa. Nah itu 119 boleh saja kalau sudah fair nantinya jaminan oleh Askes. Tapi pembiayaan Askes juga ada masalah soal biaya segala macam untuk obat dan sebagainya. Harusnya Askes juga ditinjau lagi." kata Marius Widjayarta saat dihubungi KBR68H.
Sebelumnya Pemerintah Jakarta mengucurkan dana Rp 18 miliar untuk membuat jaringan gawat darurat antar rumah sakit. Dalam sistem ini, semua rumah sakit di Jakarta memberikan fasilitas ambulans gratis dan juga menjamin adanya pelayanan dari dokter spesialis. Sementara itu, sembilan rumah sakit telah digandeng Pemerintah Jakarta untuk mengintegrasikan Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu melalui call center 119.
Jaminan Kesehatan per Pasien di Jakarta Masih Bermasalah
KBR68H, Jakarta - Efektivitas program jaringan Unit Gawat Darurat antar rumah sakit di Jakarta diragukan. Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) Marius Widjajarta menilai jaminan pembiayaan kesehatan per pasien oleh Pemerintah Jak

NUSANTARA
Senin, 04 Mar 2013 07:49 WIB


jaminan kesehatan, jakarta
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai