Bagikan:

Jaksa Penerima Suap Akan dimutasi dari Labuhan Deli Sumatera Utara

Jaksa EKP yang terekam tengah menerima suap akan dimutasi dari Kejaksaan Labuhan Deli. Hal ini disampaikan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut, Noor Rachmad. Namun, dia tak mau terburu-buru menyimpulkan kasus ini penyuapan atau pemerasaan.

NUSANTARA

Jumat, 29 Mar 2013 15:02 WIB

Jaksa Penerima Suap Akan dimutasi dari Labuhan Deli Sumatera Utara

suap, jaksa, sumatera utara

Jaksa EKP yang terekam tengah menerima suap akan dimutasi dari Kejaksaan Labuhan Deli. Hal ini disampaikan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut, Noor Rachmad. Namun, dia  tak mau terburu-buru menyimpulkan kasus ini penyuapan atau pemerasaan.

“Kalau kategori penyuapan dan pemerasan itu arah kepidanaan, tapi untuk konteks kepagawaian, Undang-undang kepegawaian apakah melanggar aturan atau tidak itu dulu lebih diutamakan, kalau masalah pidana ada hukum yang menanganinya,” urainya.

Sebelumnya dalam  rekaman video berdurasi delapan menit terlihat oknum jaksa menerima uang yang dimasukkan dalam amplop warna coklat.Oknum Jaksa tersebut  berinisial EKP yang bertugas di Kejaksaan Negeri Cabang Labuhan Deli, Belawan. Dari percakapan dalam video tersebut, diketahui jumlah uang yang diberikan kepada oknum jaksa perempuan itu sebesar Rp 18 juta. Uang tersebut diberikan kepada EKP untuk memuluskan kasus kecelakaan lalu lintas dengan terdakwa AR.

Dalam video itu, AR memberikan uang suap tersebut kepada EKP dengan ditemani seorang rekannya berinisial WY di ruang kerja Jaksa EKP.

Video ini  direkam oleh WY menggunakan alat perekam video berbentuk pulpen yang dipasang dikantong baju WY. EKP  tidak mengetahui kalau dirinya direkam. Belakangan, WY dan AR mengedarkan rekaman jaksa penerima suap tersebut.

Sementara itu, WY sudah diperiksa oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. Dia ditanya seputar rekaman video. WY menjelaskan  pemberian uang suap kepada jaksa EKP tersebut terjadi pada tanggal 20 Juli 2012 lalu.

Sumber: Star News 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending