Bagikan:

Indikasi Jula-Beli Stan, PKL Mojokerto Minta Ketua Paguyupan Diganti

Polemik eks pedagang kaki lima (PKL) alun-alun kota Mojokerto, Jawa Timur, yang kini menempati kawasan Benteng Pancasila, semakin meruncing. Sebagian besar para PKL meminta ketua paguyupan diganti, dan diadakan pemilihan.

NUSANTARA

Senin, 18 Mar 2013 16:10 WIB

Author

Radio Maja

Indikasi Jula-Beli Stan, PKL Mojokerto Minta Ketua Paguyupan Diganti

PKL Mojokerto

KBR68H, Mojokerto - Polemik eks pedagang kaki lima (PKL) alun-alun kota Mojokerto, Jawa Timur, yang kini menempati kawasan Benteng Pancasila, semakin meruncing. Sebagian besar para PKL meminta ketua paguyupan diganti, dan diadakan pemilihan.

Rencananya hari ini PKL menggelar pemilihan ketua paguyuban, ada dua calon yang akan dipilih pedagang yaitu Fredi dan Yasin. Rencananya pemilihan ketua paguyupan digelar Senin malam.''Pemilihan ketua baru ini memang diharapkan para pedagang, karena selama ketua paguyupan yang baru yaitu pak Fredi banyak penyimpangan yang terjadi didalam penutupan, '' tutur Indah, salah satu PKL Benpas.

Indah juga menjelaskan, penyimpangan itu diantaranya Pak Fredi tidak bisa mengayomi para PKL.''Pak Fredi pilih kasih untuk keluarganya mendapatkan tiga tempat yang posisinya strategis yaitu di depan, dan saat pengundian stan juga tidak transparan,'' jelasnya.

Dia berharap untuk ketua paguyupan yang terpilih nanti bisa memberikan perubahan yang nyata, dan bisa melakukan program - program paguyupan seperti yang dilakukan ketua yang terdahulu.

Sebelumnya, selama eks PKL alon - alon dipindahkan, mereka mengeluh karena omsetnya turun drastic. Selain karena faktor posisi stan yang tidak startegis, hal ini juga karena ketua paguyupan PKL yang terkesan lepas tangan. Bahkan saking sepinya ada PKL yang menjual stan-nya dan rela untuk berdagang di luar lokasi PKL Benpas.

Sumber: Radio Maja

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending