Bagikan:

IJTI: Usut Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis Perempuan di Kaltim

KBR68H, Jakarta - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), mengecam keras tindakan aparat desa yang menganiaya Jurnalis Paser TV, Nurmila Sari Wahyuni (23) saat melakukan peliputan sengketa tanah di Desa Rantau Panjang, Paser, Kalimantan Timur.

NUSANTARA

Senin, 04 Mar 2013 14:18 WIB

Author

Doddy Rosadi

IJTI: Usut Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis Perempuan di Kaltim

jurnalis, perempuan, kekerasan

KBR68H, Jakarta - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), mengecam keras tindakan aparat desa yang menganiaya Jurnalis Paser TV, Nurmila Sari Wahyuni (23) saat melakukan peliputan sengketa tanah di Desa Rantau Panjang, Paser, Kalimantan Timur.

Akibat pengeroyokan yang terjadi pada Minggu, 3 Maret 2012 ini, Nurmila Sari Wahyuni menderita luka-luka, dan harus keguguran anak pertamanyaw. Saat ini Nurmila Sari di rawat di RSUD Panglima Sebaya, Paser, Kalimantan Timur.

"IJTI akan melakukan advokasi atas kasus ini dan menuntut aparat desa yang melakukan tindakan biadab ini diproses secara hukum," kata Ketua IJTI Kalimantan Timur Fitriansyah Adisurya dalam keterangan pers yang diterima Portalkbr.com.


Peristiwa ini bermula, saat Nurmila Sari Wahyuni ditugaskan Redaksi Paser TV pada minggu 3 Maret 2012 untuk meliput sengketa tanah di Desa Rantau Panjang, Paser, Kalimantan Timur.

Namun, saat berada di lokasi, sejumlah aparat desa meminta Nurmila untuk tidak melakukan peliputan. Bahkan, salah satu aparat melakukan penganiayaan yang berdampak Nurmila menderita luka-luka dan terjatuh.

Pada saat kejadian, Nurmila juga sudah meminta aparat untuk tidak melakukan kekerasan. Namun permintaan itu tidak di tanggapi, hingga terjadi penganiayaan yang berdampak Nurmila menderita luka-luka hingga keguguran kehamilan yang pertama.

Atas peristiwa ini, IJTI menuntut Polisi untuk mengusut tuntas peristiwa ini, dan membawa pelaku untuk diproses secara hukum. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending