Bagikan:

Harga Sayuran Pengaruhi Laju Inflasi Kota Cirebon

Inflasi Februari lalu di Kota Cirebon sebesar 0,58 persen. Angka itu terendah kedua setelah Kota Bogor dengan besar inflasi sebesar 0,57 persen. Sementara Indeks Harga Konsumen (IHK) di Cirebon sebesar 140,50.

NUSANTARA

Senin, 04 Mar 2013 16:58 WIB

Author

Suara Gratia

Harga Sayuran Pengaruhi Laju Inflasi Kota Cirebon

Harga Sayuran, Inflasi Kota Cirebon

KBR68H,  Cirebon – Inflasi Februari lalu di Kota Cirebon sebesar 0,58 persen. Angka itu terendah kedua setelah Kota Bogor dengan besar  inflasi sebesar 0,57 persen. Sementara Indeks Harga Konsumen (IHK) di Cirebon sebesar 140,50.

Tomat sayur menempati urutan tertinggi pemberi andil inlfasi yakni 0,1142 persen. Di urutan kedua adalah bawang putih dengan andil sebesar 0,1039 persen, diurutan ketiga pemberi andil inflasi yakni tarif listrik sebesar 0,0839 persen.

Sementara, tujuh Kota di Jawa Barat (Bekasi, Depok, Bogor, Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Sukabumi) mengalami inflasi. Inflasi terbesar terjadi di Kota Bandung sebesar 1,03 persen sedangkan terendah di Kota Bogor sebesar 0,57 persen.

Selain itu, pada bulan Februari lalu secara nasional 60 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 3,15 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Sibolga (Sumatra Utara) sebesar 0,12 persen. Pada peroide yang sama, seluruh kota di Pulau Jawa mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Cilegon (Provinsi Banten) sebesar 1,23 persen dan inflasi terendah terjadi di Tegal (Jawa Tengah) sebesar 0,23 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon Imron Budianto mengatakan, inflasi yang terjadi di Kota Cirebon mencerminkan perekonomian secara umum. Informasi ini sekaligus berfungsi menginformasikan kepada masyarakat soal perkembangan harga komoditas dari Januari hingga Februari yang secara keseluruhan naik 0,58 persen.

“Dengan angka ini secara persepektif menggambarkan tingkat stabilitas perdagangan di Kota Cirebon relatif lebih baik,” jelas Imron. Ia melanjutkan, secara psikologis inflasi sebesar ini akan memberikan rasa nyaman kepada masyarakat terhadap perekonomian di Kota Cirebon. Sementara, bagi pelaku usaha akan memiliki prospek lebih baik dalam menjalankan usahanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kota Cirebon Nur Hidayat mengatakan, untuk mengetahui naik turunnya harga komoditas pihaknya melakukan survei di 3 pasar dari 8 pasar tradisional yang ada di Kota Cirebon.

“Kami melakukan survei di Pasar Pagi, Kanoman dan Pasar Jagasatru, dari setiap pasar kami ambil 3 responden untuk setiap komoditas,” jelas Nur Hidayat. Ia menjelaskan, daya beli masyarakat terhadap sayuran jenis tomat dan bawang putih mengakibatkan komoditas tersebut mengalami fluktuasi harga yang signifikan. “Selain daya beli masyarakat faktor cuaca juga menentukan harga komoditas sayuran, karena berpengaruh pada hasil panen dan proses distribusi,” tambah Hidayat.

Sumber:Suara Gratia

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending