KBR68H, Jombang– Disaat harga cabai di pasaran naik hingga 100 persen, pendapatan petani cabai di Jombang, Jatim justru turun. Produktifitas tanaman cabai milik petani menurun hingga 70 persen akibat tingginya curah hujan dan serangan jamur.
Menurut Suparno, petani cabai asal Desa Segunung, Kecamatan Kesamben, curah hujan yang tinggi membuat tanaman cabai miliknya dan sejumlah petani lainnya layu dan membusuk. Kondisi itu membuat petani mengalami kerugian antara Rp. 5 juta hingga Rp. 10 juta perhektar lahan.
“Sekarang ini khan kebanyakan hujan, banyak yang busuk, jadi menurun. Waktu tahun – tahun yang dulu itu satu hektar bisa panen satu minggu sekali mendapat 8 kuintal. Sekarang ini sekitar 30 sampai 40 persen dapatnya, dapat dua kuintal setengah, dua kuintal,” katanya, Jum’at (22/03/2013) siang.
Harga cabai yang diterima petani tidak sebanding dengan harga cabai yang dipasaran saat ini yang menembus angka Rp 55 ribu hingga Rp. 60 ribu. Supardi, petani asal Desa Segungung mengatakan, harga yang diterima petani dari tengkulak sebesar Rp. 25 ribu hingga Rp. 30 ribu perkilogram. “Harganya rata-rata ya 25 ribu sampai 30 ribu rupiah,” ujarnya.
Sumber: Radio Suara Warga Jombang
Harga Cabai Naik, Petani di Jombang Justru Merugi
Disaat harga cabai di pasaran naik hingga 100 persen, pendapatan petani cabai di Jombang, Jatim justru turun.

NUSANTARA
Jumat, 22 Mar 2013 17:24 WIB


jombang, cabai
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai