Bagikan:

Harga Bawang Melonjak, UKM Banyuwangi Terancam Bangkrut

Kelangkaan dan mahalnya harga bawang menyebabkan sejumlah industri kecil di Banyuwangi Jawa Timur terancam bangkrut. Kebanyakan dari mereka yang kesulitan adalah industri kecil makanan berbahan baku bawang.

NUSANTARA

Senin, 18 Mar 2013 15:27 WIB

Author

Hermawan

Harga Bawang Melonjak, UKM Banyuwangi Terancam Bangkrut

impor, harga, bawang

KBR68H, Banyuwangi - Kelangkaan dan mahalnya harga bawang menyebabkan sejumlah industri kecil di Banyuwangi Jawa Timur terancam bangkrut. Kebanyakan dari mereka yang kesulitan adalah industri kecil makanan berbahan baku bawang.

Salah satu pengusaha abon Eko Budi Setiawan mengaku mengurangi volume produksinya semenjak harga bawang putih naik. Semua dilakukan untuk menekan pengeluaran. Biasanya dia memproduksi 2 kilogram abon setiap hari. Namun saat ini dia cuma sanggup memproduksi 1 kilogram abon saja per harinya.

“Omset pendapatan kita menurun karena dipotong dengan harga bawang putih. 80 persen untuk bumbu abon itu kan dari bawang putih. Akhirnya otomatis omset pendapatan kita menurun. Tetap menggunakan bawang putih, gimana caranya sudah. Karena kita juga melayani konsumen yang tidak bisa terputus, jadi harus tetap ngirim. Berarti ada penurunan sekitar kalau dulu sekali membuat dapat 200 ribu gitu ya, sekarang tinggal 120 ribu lah,” kata Eko Budi Setiawan.

Eko Budi Setiawan mengaku akan berhenti memproduksi abon jika harga bawang tak kunjung turun. Lantaran itu dia mendesak pemerintah untuk segera menangani mahalnya harga bawang putih.

Sementara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banyuwangi melansir harga bawang putih di sejumlah pasar di Banyuwangi sudah mulai turun. Di pasar induk Banyuwangi harga bawang putih semula Rp 80 ribu per kilogram kini turun Rp 65 ribu. Sedangkan untuk harga bawang merah harganya masih tetap, yaitu 50 ribu per kilogramnya.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending