Bagikan:

Gubernur DIY: Kasus Penyerangan ke Penjara Tidak Boleh Terulang

KBR68H, Yogyakarta - Kasus penyerangan oleh kelompok bersenjata di Lapas Sleman harus dituntaskan. Kepolisian harus mampu mengungkapnya. Kasus kekerasan yang sangat brutal ini, jangan sampai terulang kembali.

NUSANTARA

Selasa, 26 Mar 2013 13:10 WIB

Gubernur DIY: Kasus Penyerangan ke Penjara Tidak Boleh Terulang

penjara, sleman, gubernur, DIY

KBR68H, Yogyakarta - Kasus penyerangan oleh kelompok bersenjata di Lapas Sleman harus dituntaskan. Kepolisian harus mampu mengungkapnya. Kasus kekerasan yang sangat brutal ini, jangan sampai terulang kembali.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari Polda DIY. Pihaknya tidak ingin beramsusi-asumsi siapa pelakunya, karena akan menjadi bias. Semua harus menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian sesuai kondisi real.

“Saya berharap kasus ini diusut sampai tuntas, diproses secara hukum. Kita lihat bersama tugas kepolisian untuk mengungkap masalah ini,” kata Sultan di Komplek Kepatihan, Jogjakarta, Selasa(26/3/2013).

erkait dengan warga dan mahasiswa NTT di Jogja, Sultan menyatakan menjamin rasa aman dan nyaman dan meminta tidak perlu ada kekhawatiran untuk tetap belajar di Jogja. Sultan berharap, agar mereka juga tetap berkomunikasi dengan baik dengan warga local maupun dengan etnik-etnik lain yang ada di Jogja.

“Saya telah berkoordinasi dengan Pemda NTT sejak kejadian itu. Saya menjamin keamanan warga mereka di Jogja,” katanya.

Sultan merasa prihatin dengan penyerangan yang terjadi di Lapas. Kekerasan yang muncul hampir secara beruntun di Jogja seolah tidak ada lagi ruang dialog. Padahal Jogja yang dikenal kota pendidikan, budaya, mahasiswa, harusnya dalam menyelesaikan masalah dengan dialog bukan kekerasan.

Sumber: Radio Star Jogja

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending