GMNI Kutai Timur

KBR68H, Sangatta – DPRD Kutai Timur, Propinsi Kalimantan Timur, dituding sejumlah kalangan generasi muda di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) setempat tidak layak menjadi wakil rakyat lagi. Mereka pun menyegel Kantor DPRD untuk dikontrakkan, sejak Rabu (20/3) kemarin.

Mereka mengganggap DPRD kurang maksimal melakukan tugas pokoknya sebagai wakil rakyat yakni sebagai pengawas pembangunan dan pemerintahan,

Aksi yang membuat kaget penghuni gedung DPRD itu, diakui Ketua DPC GMNI Verdi Logo agar wakil rakyat benar-benar melakukan tugas dengan benar sebagai amanat rakyat. “Mereka melihat apa yang terjadi di Kutim, tapi tidak melakukan apapun padahal masih banyak urusan Kutim yang harus ditangani segera,” ujar Verdi.

Dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung tertib namun mendapat pengawasan ketat dari aparat kepolisian itu, sejumlah aktivis berorasi bergantian di depan gedung. Mereka menegaskan, anggota dewan tidak punya taring melakukan kontrol kepada pemerintah.

Untuk itu, menurut mereka, anggota dewan yang berjumlah 30 orang itu tidak bisa menikmati kemewahan Gedung DPRD. “Karenanya, kami sebagai generasi muda menyegel Kantor DPRD Kutim dan mengkontrakannya kepada yang ingin menempati, karena percuma saja jika wakil rakyat menikmati gedung yang megah dan berudara sejuk jika tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar,” ujar Verdi.

Sebagai bentuk sikap keras kepada wakil rakyat, kalangan GMNI akhirnya menempelkan karton bertuliskan “Gedung Ini Dikontrakkan” pada prasasti peresmian Sekretariat DPRD Kutim.

Sumber: Radio Gema Wana Prima, Kutai Timur.