KBR68H, Banjarnegara – Hembusan gas beracun dari Kawah Timbang, Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah cenderung meningkat pada sore hari. Ini disebabkan konsentrasi hembusan gas beracun mendekati ambang batas aman setiap sorenya.
Berbeda jika pengukuran konsentrasi udara beracun dilakukan pada pagi hari dari jarak 700 meter dari Kawah Timbang. Kepala Pos Pengamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan, meningkatnya kadar gas pada sore hari bukan hanya disebabkan oleh kegempaan tapi juga karena faktor angin dan cuaca.
Jika kondisi di sekitar kawah terlihat mendung dan berangin, gas beracun bisa menyebar hingga radius 2 kilometer.
“Karena H2S-nya itu yang menyengat sekali. H2S itu sulfurnya, belerangnya. Jaraknya bisa 2 kilometer, dua desa ya. Kalalu sore, itu belerangnya yang dua tiga hari yang lalu memang diberitakan pekat sekali. Jadi kalau tidak ada matahari berpengaruh, gas CO2-nya. Jadi kalau mendung, kalau tidak bermatahari itu berpengaruh,” kata Andri Sulistyo.
Kecenderungan meluasnya wilayah yang terpapar gas beracun pada sore dan malam hari ini mulai membuat warga Dusun Simbar yang berjarak 1 kilometer dari kawah merasa khawatir. Menurut Kepala Desa Sumberejo, Ibrahim, warga Dusun Simbar menggelar ronda untuk mengantisipasi penyebaran gas beracun di daerahnya. Mereka juga siap mengungsi jika kadar gas beracun melampaui batas aman bagi manusia.
Gas Beracun dari Dieng Meluas Kala Sore
Hembusan gas beracun dari Kawah Timbang, Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah cenderung meningkat pada sore hari. Ini disebabkan konsentrasi hembusan gas beracun mendekati ambang batas aman setiap sorenya.

NUSANTARA
Kamis, 21 Mar 2013 21:10 WIB


Gas Beracun dari Dieng
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai