Bagikan:

Garam Asal Pati Dinilai Terjelek

Garam asal Pati, Jawa Tengah, dinilai masih jelek, meski Pemerintah telah memberikan bantuan dan pelatihan kepada produsennya. Untuk itu, Tim Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Nasional menegaskan perlunya upaya hukum bagi produsen guna mentaati pe

NUSANTARA

Selasa, 05 Mar 2013 12:31 WIB

Author

Pas FM Pati

Garam Asal Pati Dinilai Terjelek

Garam Asal Pati

KBR68H, Pati - Garam asal Pati, Jawa Tengah, dinilai masih jelek,  meski Pemerintah telah memberikan bantuan dan pelatihan kepada produsennya. Untuk itu, Tim Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Nasional menegaskan perlunya upaya hukum bagi produsen guna mentaati persyaratan kandungan yodium pada produksi garam konsumsi.

Tim GAKY  Nasional akan merekomendasikan kepada aparat penegak hukum di Pati terkait jeleknya produksi garam di Pati. Sebab kandungan yodium garam konsumsinya tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Menurut salah anggota tim GAKY Nasional yang juga Konsultan UNICEF dan Konsultan Micronutrien Initiative (MI) di  Indonesia, Sunawan, produsen garam di Pati harus mentaati persyaratan kandungan yodium garam konsumsi.

“Secara nasional, sebenarnya produksi garam Pati terkenal sangat jelek. Terutama di daerah Jawa  Tengah, karena konsumennya ini banyak di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Itu ditemukan dari penelitian, sudah jelas konsumennya rendah. Karena dimonopoli, produk Pati ini dipakai penduduk Jawa Tengah, bahkan ekspansi ke Banten dan Lampung,”  kata Sunawa usai menemui Bupati Pati Haryanto untuk menyampaikan temuan jeleknya mutu produksi garam Pati.

Sunawa menambahkan, perlunya penerapan hukum bagi komoditas ini, karena pemerintah telah memberikan banyak bantuan maupun pelatihan kepada produsen garam di Pati. Mulai dari laboratorium, pendidikan, auditing, cara memproses, bahkan tak tanggung-tanggung pemerintah telah menyiapkan bank yodium. Sehingga tidak ada alasan lagi, dalam memproduksi garam konsumsi tanpa menggunakan yodium.

“Ini bukan berarti untuk mengkriminalkan mereka. Tapi supaya mereka taat, dan jera. Jadi berdagang garam itu ada aturannya, sehingga mereka harus  tahu aturannya,” kata Sunawa.

Dari sekitar 300 produsen garam besar Di Indonesia, kata Sunawa, 65 persennya dikuasai 10 produsen garam yang sudah memiliki sertifikat dari organisasi standarisasi internasional (ISO).

Sumber: Radio Pas FM

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending