KBR68H, Kupang - Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT Ibrahim Medah - Melki Laka Lena dan pasangan Esthon Funay - Paul Tallo mengabaikan hasil Quick Count atau hitung cepat yang dilakukan lembaga survey Losta Institute. Hitung cepat lembaga tersebut menempatkan calon petahana sebagai pemenang dan pilkada cukup dilakukan satu putaran. Ibrahim Medah dan Esthon Funay minta warga tidak terkecoh dan terprovokasi hasil perhitungan itu.
"Kalau mengikuti data-data kami, kami sudah unggul, lebih unggul dari paket yang lain. Tapi saya nda mau mengklaim karena saya tahu angka-angka ini masih labil. Jadi saya harap masyarakat jangan terkecoh dengan itu. Yang kedua, saya harap juga masyarakat jangan mau dihasut untuk melakukan aksi-aksi seperti pawai dan segala macam yang nanti bisa menimbulkan anarkis. Karena satu paket melakukan pawai, paket lain melakukan pawai tandingan, ini bisa berbahaya. Pada hal ini angka-angka masih labil."
Calon Gubernur NTT, Ibrahim Medah menambahkan hasil perhitungan yang dilakukan Partai Golkar memperlihatkan kemenangan Ibrahim Medah dengan angka 29 persen, sementara calon petahana berada diposisi kedua dengan raihan 27 persen lebih. Data sementara dari Komisi Pemilihan Umum KPU NTT pukul 21.30 WITA menyebutkan pasangan Esthon Funay - Paul Talo meraih 23% lebih, Ibrahim Medah - Melki Laka Lena lebih dari 22 %, Kristian Rotok - Abraham Lianto 12 persen lebih, Frans Lebu Raya - Beny Litelnoni 31persen lebih dan pasangan Beny K. Harman - Wellem Nope hanya 9 persenan.
Dua Pasang Cagub NTT Minta Warga Tak Percaya Quick Count

NUSANTARA
Selasa, 19 Mar 2013 10:32 WIB


Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai