Bagikan:

Danau Sentani Meluap Akibat Banjir Bawah Tanah

Berdasarkan penelitian para ahli geologi dari Universitas Diponegoro diketahui, meluapnya air danau Sentani merupakan fenomena alam yang biasa disebut banjir bawah tanah.

NUSANTARA

Rabu, 27 Mar 2013 11:37 WIB

Author

Andi Iriani

Danau Sentani Meluap Akibat Banjir Bawah Tanah

banjir, danau sentani

KBR68H, Jayapura – Berdasarkan penelitian para ahli geologi dari Universitas Diponegoro diketahui, meluapnya air danau Sentani merupakan fenomena alam yang biasa disebut banjir bawah tanah.

Penjabat Gubernur Papua, Constan Karma menuturkan, banjir bawah tanah terjadi akibat patahan perut bumi bocor sehingga air dari bawah tanah meluap dan masuk ke dalam danau. Dikatakan, wilayah pesisir utara Papua terdapat air bawah tanah yang cukup besar disebut dengan cekungan air bawah tanah Waren Demta.

“Dalam laporan ini para ahli mengatakan bahwa ada banjir air tanah yag masuk ke danau sentani. Artinya bahwa ada saluran atau jalan begitu dalam bumi ini, dari wadah air yang besar tadi itu masuk ke danau Sentani. Ada 20 klimoeter patahan itu akhirnya keluarkan air satu juta meter kubik, itu besar sekali yang menyebabkan air danau itu naik,” ujar Constan Karma.

Penjabat Gubernur Papua, Constan Karma menambahkan, para ahli juga memprediksikan bahwa debit air akan turun dengan sendirinya dalam jangka waktu tiga bulan ke depan. Oleh sebab itu dilarang melakukan pengerukan, agar tidak terjadi luapan air yang semakin besar. Apalagi, kata dia, sudah ada Keputusan Presiden (Keppres) nomor 26 tahun 2011, yang melarang eksplorasi terhadap air bawah tanah. Volume air bawah tanah cukup besar sekitar 247 kali dibanding volume air danau sentani.

Sebelumnya, ribuan rumah di pinggiran danau Sentani hingga kini masih terendam air. Ketinggian air mencapai dua meter. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian materil mencapai milyaran rupiah.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending