KBR68H, Jayapura – Berdasarkan penelitian para ahli geologi dari Universitas Diponegoro diketahui, meluapnya air danau Sentani merupakan fenomena alam yang biasa disebut banjir bawah tanah.
Penjabat Gubernur Papua, Constan Karma menuturkan, banjir bawah tanah terjadi akibat patahan perut bumi bocor sehingga air dari bawah tanah meluap dan masuk ke dalam danau. Dikatakan, wilayah pesisir utara Papua terdapat air bawah tanah yang cukup besar disebut dengan cekungan air bawah tanah Waren Demta.
“Dalam laporan ini para ahli mengatakan bahwa ada banjir air tanah yag masuk ke danau sentani. Artinya bahwa ada saluran atau jalan begitu dalam bumi ini, dari wadah air yang besar tadi itu masuk ke danau Sentani. Ada 20 klimoeter patahan itu akhirnya keluarkan air satu juta meter kubik, itu besar sekali yang menyebabkan air danau itu naik,” ujar Constan Karma.
Penjabat Gubernur Papua, Constan Karma menambahkan, para ahli juga memprediksikan bahwa debit air akan turun dengan sendirinya dalam jangka waktu tiga bulan ke depan. Oleh sebab itu dilarang melakukan pengerukan, agar tidak terjadi luapan air yang semakin besar. Apalagi, kata dia, sudah ada Keputusan Presiden (Keppres) nomor 26 tahun 2011, yang melarang eksplorasi terhadap air bawah tanah. Volume air bawah tanah cukup besar sekitar 247 kali dibanding volume air danau sentani.
Sebelumnya, ribuan rumah di pinggiran danau Sentani hingga kini masih terendam air. Ketinggian air mencapai dua meter. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian materil mencapai milyaran rupiah.
Danau Sentani Meluap Akibat Banjir Bawah Tanah
Berdasarkan penelitian para ahli geologi dari Universitas Diponegoro diketahui, meluapnya air danau Sentani merupakan fenomena alam yang biasa disebut banjir bawah tanah.

NUSANTARA
Rabu, 27 Mar 2013 11:37 WIB


banjir, danau sentani
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai