KBR68H, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT mengaku kesulitan untuk menyalurkan bantuan kebutuhan balita dan anak-anak korban letusan gunung Rokatenda. Pasalnya, BPBD kesulitan menentukan berapa jumlah bantuan yang diperlukan pengungsi. Selain itu, warga yang menjadi korban selama ini memilih diam dan mengusahakan sendiri kebutuhan anak dan balita.
"Ya, kalau paling pakaian balita, tetapi teman-teman di sana belum ada permintaan. Kita juga susah untuk menghitung atau memperoleh data-data berapa yang dibutuhkan untuk balita, kebutuhan asupan gizi untuk anak di bawah umur berapa, ini juga kita belum ada permintaan" ucap Kepala BPBD NTT Tini Thadeus saat dihubungi KBR68H.
Kepala BPBD NTT Tini Thadeus. Sebelumnya, debu letusan Gunung Rokatenda, Pulau Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur merambah ke desa Kosekoja dan Lidi. Debu letusan akan menutupi dua desa jika angin mengarah ke Selatan. Mengantisipasi gangguan pernafasan akibat debu vulkanik, BPBD NTT sudah membagikan sekitar 15 ribu masker kepada pengungsi dan penduduk di dua desa yang berdekatan dengan Gunung Rokatenda.
BPBD NTT Sulit Salurkan Bantuan Pengungsi Rokatenda
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT mengaku kesulitan untuk menyalurkan bantuan kebutuhan balita dan anak-anak korban letusan gunung Rokatenda.

NUSANTARA
Minggu, 17 Mar 2013 20:58 WIB


Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai