KBR68H, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku kesulitan mengurus pengungsi letusan Gunung Rokatenda di Pulau palue. Hingga kini BPBD masih kerepotan memantau kesehatan seluruh pengungsi. Kepala BPBD NTT, Tini Thadeus mengatakan lokasi pengungsian di Kota Maumere tersebar di rumah-rumah penduduk, sehingga para pengungsi diharap aktif melapor jika ada masalah kesehatan ke petugas pengungsian.
"Petugas-petugas itu arahkan, ibu-ibu hamil dikontrol di Puskesmas. Saya kira banyak warga masyarakat di NTT itu jarang yang mau kontrol kalau sudah dalam keadaan hamil itu. Itu kesulitannya walaupun petugas medis itu cek. Karena mereka itu tersebar di rumah-rumah penduduk, bukan terkonsentrasi di suatu lokasi," kata Tini Thadeus kepada KBR68H.
Sebelumnya seorang bayi meninggal saat dilahirkan di puskesmas yang berada di lokasi pengungsian di NTT. Menurut Koordinator Justice and Peace Integrity of Creasion (JPIC), Pater Marsel Vande Raring, selama hamil sang ibu tidak pernah memeriksakan kesehatan dan kandungannya ke puskesmas karena tidak memiliki uang. Bayi ini merupakan korban keenam yang meninggal sepanjang proses pengungsian.
BPBD NTT Kesulitan Urus Pengunsi Rokatenda
KBR68H, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku kesulitan mengurus pengungsi letusan gunung Rokatenda di Pulau palue.

NUSANTARA
Sabtu, 23 Mar 2013 14:33 WIB


Rokatenda, BPBD, NTT, Pengungsi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai