Bagikan:

BLK untuk TKI dengan Standar Internasional di NTB

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB memperjuangkan adanya Balai Latihan Kerja (BLK) khusus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berstandar International. BLK itu akan dikelola pemerin

NUSANTARA

Minggu, 10 Mar 2013 20:37 WIB

BLK untuk TKI dengan Standar Internasional di NTB

balai latihan kerja, TKI

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB memperjuangkan adanya Balai Latihan Kerja (BLK) khusus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berstandar International. BLK itu akan dikelola pemerintah daerah untuk mempersiapkan calon TKI yang sesuai dengan kompetensinya. Selama ini, pelatihan calon TKI terpusat di Jakarta yang dilakukan Perusahaan Pengerah TKI Swasta (PPTKIS). 

“Agar diberikan peran cukup banyak kepada daerah. Tidak mesti pelatihan itu harus, pemberangkatan itu harus di pusat Jakarta sana. Walhasil kita ingin memastikan bahwa pelaksanaan kompetensi itu benar. Kalau dilatih 100 ya, jangan lulus lebih dari 100 lah," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, Muhammad Mochlis, kepada wartawan, di Mataram, akhir pekan lalu.

Mochlis menuturkan, sistem pelatihan bagi calon TKI seharusnya menjadi tugas negara, bukan lagi PPTKIS. Hal itu untuk memastikan kualitas hasil pelatihan yang dilakukan. Sebagai contoh, calon TKI yang akan bekerja ke Timur Tengah (Timteng) harus dilatih sebanyak 200 jam dan ke Hongkong serta Taiwan 600 jam. Pelatihan dilakukan secara terarah dan tersistematis.

Materi pelatihan kepada para calon TKI lanjut Mochlis, akan disesuaikan dengan kompetensinya. Beberapa diantaranya, seperti juru masak, pengasuh anak, cleaning service dan lainnya.

"Sekarang kan TKI kita yang bekerja di luar negeri sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) mengerjakan semuanya, ya dia ngepel, masak, mengasuh anak dan lainnya. Mereka bekerja dari pagi sampai malam hari," tuturnya.

Sumber: Radio Global FM

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending